-
Bertahan Saat Pandemi dengan Kerupuk Pelangi
Anggota KWT (kelompok Wanita Tani) Kenanga, UKM binaan PT Pertagas West Java Area, di wilayah Cilamaya, Karawang, sedang membuat kerupuk pelangi, (Sabtu (15/08). UKM binaan tersebut mampu membuat 100 bungkus perhari seharga Rp 4000 per bungkus. (Fotografer: Dinul Mubarok)
-
Bertahan Saat Pandemi dengan Kerupuk Pelangi
Anggota KWT (kelompok Wanita Tani) Kenanga, UKM binaan PT Pertagas West Java Area, di wilayah Cilamaya, Karawang, sedang membuat kerupuk pelangi, (Sabtu (15/08). UKM binaan tersebut mampu membuat 100 bungkus perhari seharga Rp 4000 per bungkus. (Fotografer: Dinul Mubarok)
-
Bertahan Saat Pandemi dengan Kerupuk Pelangi
Anggota KWT (kelompok Wanita Tani) Kenanga, UKM binaan PT Pertagas West Java Area, di wilayah Cilamaya, Karawang, sedang membuat kerupuk pelangi, (Sabtu (15/08). UKM binaan tersebut mampu membuat 100 bungkus perhari seharga Rp 4000 per bungkus. (Fotografer: Dinul Mubarok)
-
Bertahan Saat Pandemi dengan Kerupuk Pelangi
Anggota KWT (kelompok Wanita Tani) Kenanga, UKM binaan PT Pertagas West Java Area, di wilayah Cilamaya, Karawang, sedang membuat kerupuk pelangi, (Sabtu (15/08). UKM binaan tersebut mampu membuat 100 bungkus perhari seharga Rp 4000 per bungkus. (Fotografer: Dinul Mubarok)
-
Bertahan Saat Pandemi dengan Kerupuk Pelangi
Anggota KWT (Kelompok Wanita Pelangi) Kenanga UKM binaan PT Pertamina Gas West Java Operation di wilayah Cilamaya, Karawang, sedang membuat kerupuk pelangi, Sabtu (15/08). UKM tersebut mampu memproduksi 100 bungkus per hari dengan harga Rp 4000 per bungkus. UKM ini terdiri dari para Janda dan orang tua. Setiap pekan, mereka mampu mengantongi pendapatan Rp 120.000 (Fotografer: Dinul Mubarok)
-
Jamur Cyber
dua orang petani jamur Cyber (Cilamaya Bersatu) tengah memanen Jamur merang. Kelompok Petani Jamur Cyber merupakan binaan CSR PT Pertamina EP Asset 3 Filed Subang. Para Petani Cyber kini sudah bisa memproduksi bibit jamur yang selama ini selalu menjadi masalah utama dalam kegiatan pertanian jamur. Sementara ini, bibit jamur masih digunakan untuk internal kelompok Cyber. Nantinya akan dijual kepada konsumen yang membutuhkan bibit jamur yang berkualitas. (Fotografer: Alamsyah)
-
Stasiun Pengumpul (SP) Cilamaya
Seorang pekerja PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang, sedang melakukan pemeriksaan rutin di fasilitas Stasiun Pengumpul (SP) Cilamaya, Kabupaten Karawang. (Fotografer: Alamsyah)
-
Pemeriksaan HIV/AIDS
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Subang Komir Bastaman, didampingi Field Manager Subang, Mel Hukom, melakukan pemeriksaan HIV/AIDS di Kantor Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Subang, pada saat peresmian program Warga Peduli Aids (WAPA) dan Pasukan Anti Penularan Aids (Pantura), Ini adalah Program CSR yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Asset 3 Filed Subang (Fotografer: Alamsyah)
-
Kinerja Positif PT SBN
irektur Utama PT Sarana Bandar Nasional (SBN) Suharyanto didampingi Direksi dan Komisaris pada HUT PT SBN ke 31 (31/3) di Jakarta menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan PT SBN sebagai anak perusahaan PT Pelni atas capaian target kinerja diatas anggaran yakni tahun 2016 dianggarkan laba perusahaan sebesar Rp. 35,3 M terealisir mencapai laba sebesar Rp.40,4 M atau 14% diatas anggaran. (Fotografer: HM)
-
Stasiun Pengumpul Cilamaya Pertamina EP Asset 3 Field Subang
Seorang pekerja PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang sedang melakukan pemeriksaan rutin di Stasiun Pengumpul (SP) Cilamaya, Karawang, Jawa Barat (Fotografer: Alamsyah)
-
Ready to Go
Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Direktur Pengolahan Pertamina Rahmat Hardadi meninjau langsung kesiapan proyek di lokasi skydeck RFCC (Residual Fluidized Catalityc Cracking) RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Sabtu (14/11/2015). Dengan beroperasinya Unit RFCC yang akan diresmikan dalam waktu dekat, diharapkan dapat mengurangi impor premium hingga 10%. (Fotografer: Hidayat)
-
Melihat Persiapan Kilang
Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Direktur Pengolahan Pertamina Rahmat Hardadi meninjau langsung kesiapan proyek di lokasi skydeck RFCC (Residual Fluidized Catalityc Cracking) RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Sabtu (14/11/2015). (Fotografer: Hidayat)
-
Inspeksi Kilang
Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Direktur Pengolahan Pertamina Rahmat Hardadi meninjau langsung kesiapan proyek di lokasi skydeck RFCC (Residual Fluidized Catalityc Cracking) RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Sabtu (14/11/2015) (Fotografer: Hidayat)
-
Pijat Urut Tradisional H.Naim
Jakarta, PINews.com - Teriakan demi teriakan silih berganti terdengar di rumah tersebut, hampir 150 orang per hari pasien datang setiap harinya, mereka yang percaya dengan pengobatan tradisional pasti akan berkunjung untuk melakukan pengobatan, baik yang terkilir hingga patah tulang dapat "diperbaiki" disini. H. Naim sangat familiar di telinga masyarakat jakarta, karena memang pijat urut tradisional ini sudah dilakukan secara turun temurun dan tersebar khasiatnya dari mulut ke mulut. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Pijat Urut Tradisional H.Naim
Jakarta, PINews.com - Teriakan demi teriakan silih berganti terdengar di rumah tersebut, hampir 150 orang per hari pasien datang setiap harinya, mereka yang percaya dengan pengobatan tradisional pasti akan berkunjung untuk melakukan pengobatan, baik yang terkilir hingga patah tulang dapat "diperbaiki" disini. H. Naim sangat familiar di telinga masyarakat jakarta, karena memang pijat urut tradisional ini sudah dilakukan secara turun temurun dan tersebar khasiatnya dari mulut ke mulut. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Pijat Urut Tradisional H.Naim
Jakarta, PINews.com - Teriakan demi teriakan silih berganti terdengar di rumah tersebut, hampir 150 orang per hari pasien datang setiap harinya, mereka yang percaya dengan pengobatan tradisional pasti akan berkunjung untuk melakukan pengobatan, baik yang terkilir hingga patah tulang dapat "diperbaiki" disini. H. Naim sangat familiar di telinga masyarakat jakarta, karena memang pijat urut tradisional ini sudah dilakukan secara turun temurun dan tersebar khasiatnya dari mulut ke mulut. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Pijat Urut Tradisional H.Naim
Jakarta, PINews.com - Teriakan demi teriakan silih berganti terdengar di rumah tersebut, hampir 150 orang per hari pasien datang setiap harinya, mereka yang percaya dengan pengobatan tradisional pasti akan berkunjung untuk melakukan pengobatan, baik yang terkilir hingga patah tulang dapat "diperbaiki" disini. H. Naim sangat familiar di telinga masyarakat jakarta, karena memang pijat urut tradisional ini sudah dilakukan secara turun temurun dan tersebar khasiatnya dari mulut ke mulut. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Pijat Urut Tradisional H.Naim
Jakarta, PINews.com - Teriakan demi teriakan silih berganti terdengar di rumah tersebut, hampir 150 orang per hari pasien datang setiap harinya, mereka yang percaya dengan pengobatan tradisional pasti akan berkunjung untuk melakukan pengobatan, baik yang terkilir hingga patah tulang dapat "diperbaiki" disini. H. Naim sangat familiar di telinga masyarakat jakarta, karena memang pijat urut tradisional ini sudah dilakukan secara turun temurun dan tersebar khasiatnya dari mulut ke mulut. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Pijat Urut Tradisional H.Naim
Jakarta, PINews.com - Teriakan demi teriakan silih berganti terdengar di rumah tersebut, hampir 150 orang per hari pasien datang setiap harinya, mereka yang percaya dengan pengobatan tradisional pasti akan berkunjung untuk melakukan pengobatan, baik yang terkilir hingga patah tulang dapat "diperbaiki" disini. H. Naim sangat familiar di telinga masyarakat jakarta, karena memang pijat urut tradisional ini sudah dilakukan secara turun temurun dan tersebar khasiatnya dari mulut ke mulut. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Penjaga Tradisi Dodol Betawi
Jakarta, PINews.com - Menjaga tradisi ditengah gempuran teknologi yang kian berkembang memang agaklah sulit, namun tidak dengan dodol betawi bikinan Bu Nonong/Fatmah yang terletak dibilangan daerah Pejaten Timur. Pemilik usaha H.Tohir yang sudah secara turun temurun ini dilakukan hampir 70 tahun lebih ini bertahan dengan tradisi yang sama dari orang tuanya, saat ini dodol betawi bikinannya sudah mempunyai pelanggan tetap secara turun temurun juga. Agus (35/Kiri), H.Tohir (55/Tengah), Fatmah (51/Kanan) (Fotografer: Hari Maulana)
-
Penjaga Tradisi Dodol Betawi
Jakarta, PINews.com - Menjaga tradisi ditengah gempuran teknologi yang kian berkembang memang agaklah sulit, namun tidak dengan dodol betawi bikinan Bu Nonong/Fatmah yang terletak dibilangan daerah Pejaten Timur. Pemilik usaha H.Tohir yang sudah secara turun temurun ini dilakukan hampir 70 tahun lebih ini bertahan dengan tradisi yang sama dari orang tuanya, saat ini dodol betawi bikinannya sudah mempunyai pelanggan tetap secara turun temurun juga. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Penjaga Tradisi Dodol Betawi
Jakarta, PINews.com - Menjaga tradisi ditengah gempuran teknologi yang kian berkembang memang agaklah sulit, namun tidak dengan dodol betawi bikinan Bu Nonong/Fatmah yang terletak dibilangan daerah Pejaten Timur. Pemilik usaha H.Tohir yang sudah secara turun temurun ini dilakukan hampir 70 tahun lebih ini bertahan dengan tradisi yang sama dari orang tuanya, saat ini dodol betawi bikinannya sudah mempunyai pelanggan tetap secara turun temurun juga. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Penjaga Tradisi Dodol Betawi
Jakarta, PINews.com - Menjaga tradisi ditengah gempuran teknologi yang kian berkembang memang agaklah sulit, namun tidak dengan dodol betawi bikinan Bu Nonong/Fatmah yang terletak dibilangan daerah Pejaten Timur. Pemilik usaha H.Tohir yang sudah secara turun temurun ini dilakukan hampir 70 tahun lebih ini bertahan dengan tradisi yang sama dari orang tuanya, saat ini dodol betawi bikinannya sudah mempunyai pelanggan tetap secara turun temurun juga. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Penjaga Tradisi Dodol Betawi
Jakarta, PINews.com - Menjaga tradisi ditengah gempuran teknologi yang kian berkembang memang agaklah sulit, namun tidak dengan dodol betawi bikinan Bu Nonong/Fatmah yang terletak dibilangan daerah Pejaten Timur. Pemilik usaha H.Tohir yang sudah secara turun temurun ini dilakukan hampir 70 tahun lebih ini bertahan dengan tradisi yang sama dari orang tuanya, saat ini dodol betawi bikinannya sudah mempunyai pelanggan tetap secara turun temurun juga. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Penjaga Tradisi Dodol Betawi
Jakarta, PINews.com - Menjaga tradisi ditengah gempuran teknologi yang kian berkembang memang agaklah sulit, namun tidak dengan dodol betawi bikinan Bu Nonong/Fatmah yang terletak dibilangan daerah Pejaten Timur. Pemilik usaha H.Tohir yang sudah secara turun temurun ini dilakukan hampir 70 tahun lebih ini bertahan dengan tradisi yang sama dari orang tuanya, saat ini dodol betawi bikinannya sudah mempunyai pelanggan tetap secara turun temurun juga. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Penjaga Tradisi Dodol Betawi
Jakarta, PINews.com - Menjaga tradisi ditengah gempuran teknologi yang kian berkembang memang agaklah sulit, namun tidak dengan dodol betawi bikinan Bu Nonong/Fatmah yang terletak dibilangan daerah Pejaten Timur. Pemilik usaha H.Tohir yang sudah secara turun temurun ini dilakukan hampir 70 tahun lebih ini bertahan dengan tradisi yang sama dari orang tuanya, saat ini dodol betawi bikinannya sudah mempunyai pelanggan tetap secara turun temurun juga. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Penjaga Tradisi Dodol Betawi
Jakarta, PINews.com - Menjaga tradisi ditengah gempuran teknologi yang kian berkembang memang agaklah sulit, namun tidak dengan dodol betawi bikinan Bu Nonong/Fatmah yang terletak dibilangan daerah Pejaten Timur. Pemilik usaha H.Tohir yang sudah secara turun temurun ini dilakukan hampir 70 tahun lebih ini bertahan dengan tradisi yang sama dari orang tuanya, saat ini dodol betawi bikinannya sudah mempunyai pelanggan tetap secara turun temurun juga. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Khidmat Pergantian Tahun Baru Imlek 2566
Jakarta, PINews.com - Masyarakat keturunan Tionghoa beramai-ramai mengunjungi Vihara Amurva Bhumi yang terletak di jalan Dr. Satrio, kuningan. Dalam malam pergantian tahun baru imlek ini diisi dengan sembahyang untuk berdoa menyambut perayaan tahun baru imlek 2566. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Khidmat Pergantian Tahun Baru Imlek 2566
Jakarta, PINews.com - Masyarakat keturunan Tionghoa beramai-ramai mengunjungi Vihara Amurva Bhumi yang terletak di jalan Dr. Satrio, kuningan. Dalam malam pergantian tahun baru imlek ini diisi dengan sembahyang untuk berdoa menyambut perayaan tahun baru imlek 2566. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Khidmat Pergantian Tahun Baru Imlek 2566
Jakarta, PINews.com - Masyarakat keturunan Tionghoa beramai-ramai mengunjungi Vihara Amurva Bhumi yang terletak di jalan Dr. Satrio, kuningan. Dalam malam pergantian tahun baru imlek ini diisi dengan sembahyang untuk berdoa menyambut perayaan tahun baru imlek 2566. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Khidmat Pergantian Tahun Baru Imlek 2566
Jakarta, PINews.com - Masyarakat keturunan Tionghoa beramai-ramai mengunjungi Vihara Amurva Bhumi yang terletak di jalan Dr. Satrio, kuningan. Dalam malam pergantian tahun baru imlek ini diisi dengan sembahyang untuk berdoa menyambut perayaan tahun baru imlek 2566. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Khidmat Pergantian Tahun Baru Imlek 2566
Jakarta, PINews.com - Masyarakat keturunan Tionghoa beramai-ramai mengunjungi Vihara Amurva Bhumi yang terletak di jalan Dr. Satrio, kuningan. Dalam malam pergantian tahun baru imlek ini diisi dengan sembahyang untuk berdoa menyambut perayaan tahun baru imlek 2566. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Khidmat Pergantian Tahun Baru Imlek 2566
Jakarta, PINews.com - Masyarakat keturunan Tionghoa beramai-ramai mengunjungi Vihara Amurva Bhumi yang terletak di jalan Dr. Satrio, kuningan. Dalam malam pergantian tahun baru imlek ini diisi dengan sembahyang untuk berdoa menyambut perayaan tahun baru imlek 2566. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Khidmat Pergantian Tahun Baru Imlek 2566
Jakarta, PINews.com - Masyarakat keturunan Tionghoa beramai-ramai mengunjungi Vihara Amurva Bhumi yang terletak di jalan Dr. Satrio, kuningan. Dalam malam pergantian Tahun Baru Imlek ini diisi dengan sembahyang untuk berdoa menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2566. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Kemandirian Menatap Masa Depan
Dengan adanya program dari Pertamina EP secercah harapan untuk meningkatkan ekonomi kembali membangkitkan semangat warga. (Fotografer: Zaky)
-
Bercitarasa Tinggi
Kelompok binan bandeng C73 telah biasa memproduksi produk unggulan bandeng olahandengan beragam variasi seperti sate bandeng, bandeng presto, nugget bandeng, baso, kaki naga, siomay, ekkado, dan otak-otak bandeng (Fotografer: Zaky)
-
Proses pengepakan makanan olahan
Proses pengepakan makanan olahan. melalui bahan-bahan sederhana lahir santapan yang bercitarasa tinggi (Fotografer: Zaky)
-
Silahkan Dicoba
Dalam sebulan, sebanyak 150 kg ikan bandeng segar mereka olah menjadi produk makanan unggulan. (Fotografer: Zaky)
-
Siap Disantap
Kelompok home industry bandeng C73, merupakan sebuah kelompok yang memproduksi makanan olahan berbahan dasar ikan bandeng. (Fotografer: Zaky)
-
Bersihkan
Sebagai upaya meningkatkan kemandirian masyarakat, dimulai tahun 2011 PT Pertamina EP membantu Dusun Cisoma, Desa Tambaksari, Kabupaten Karawang yang berada di ring satu PEP Field Tambun. (Fotografer: Zaky)
-
Cepat Padamkan
Sejumlah aparat dan warga memadamkan api yang dibakar oleh supporter The Jack. Bentrokan terjadi dikawasan Ranco, Tanjung barat, Jakarta Selatan , antara warga yang diduga suporter Persija (The Jack) dengan pendukung Persib (Viking). (Fotografer: Zaky)
-
Siap Siaga
Bentrokan bermula pada senin malam pukul 22.30 wib (2/2/2015) dan berhasil dibubarkan pada pukul 00.30 Selasa dini hari (3/2/2015). Aksi bentrok anarkis ini memaksa aparat menembakan gas air mata. (Fotografer: Zaky)
-
Berlindung
Sebanyak 100 personel shabara dan Brimob dari Polsek Jagakarsa, Polsek Pasar Minggu, diterjunkan untuk membubarkan aksi para suporter Jack mania tersebut. (Fotografer: Zaky)
-
Berhadapan
Akibat aksi bentrok ini ruas jalan TB Simatupang dari arah Pasar Rebo menuju Tanjung Barat ataupun sebaliknya ditutup total. (Fotografer: Zaky)
-
Hancur, Mobil Polisi Sedang Patroli Jadi Korban Anarki The Jack Mania
Sebuah mobil Polisi yang sedang berpatroli menjadi sasaran tindak anarkis suporter Persija, The Jack. (Fotografer: Zaky)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Asa Dibalik Terminal Bekas
Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tetaplah seorang manusia yang ingin diakui keberadaannya, dibalik Terminal Cilembang yang sudah tidak dioperasikan inilah mereka dijadikan satu untuk merajut bersama asa yang dulu pernah hilang dalam dirinya. Tanpa ada rasa iri, tanpa ada dendam, mereka hanya ingin sembuh dari masa lalu yang pernah membelenggunya. (Fotografer: Hari Maulana)
-
Karikatur Joko Widodo dan Jusuf Kalla
Berbagai kreatifitas ditunjukkan saat acara syukuran pekantikan Joko Widodo sebagai Presiden dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Indonesia, salah satunya poster karikatur.(20/10). (Fotografer: Wahyubudi)
-
Lampion Simbol Harapan
Sebanyak 7.000 lampion dilepaskan di Monas (20/10). Sebagai salah satu puncak acara syukuran rakyat dalam rangka pergantian Presiden Republik Indonesia. (Fotografer: Wahyubudi)
-
Presiden Baru Termenung
Joko Widodo saat menghadiri Syulkuran Rakyat di Monas sempat termenung, kagum dengan antusias rakyat yang menyambut dirinya sebagai Presiden Indonesia. (20/10). (Fotografer: Wahyubudi)
-
Halo Pak Jokowi!
Joko Widodo menyapa rakyat yang sudah dari siang hari menunggu di silang monas. (20/10). (Fotografer: Wahyubudi)
-
Upacara Pisah Sambut
Susilo Bambang Yudhoyono menyambut Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Upacara pisah sambut dilaksanakan dalam rangka pergantian presiden. (20/10). (Fotografer: Wahyubudi)
-
Selamat Datang Presiden Pilihan Rakyat
Warga rela berdiri menunggu Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang melewati kawasan Sudirman-Thamrin untuk sekedar menyapa presiden pilihan mereka. (20/10). (Fotografer: Wahyubudi)
-
Senyum Sang Presiden dan Wakil Presiden
Joko Widodo dan Jusuf Kalla memberikan senyuman terindah kepada rakyat mereka sebagai salam pertama sebelum mengarungi masa jabatan lima tahun kedepan. (20/10). (Fotografer: Wahyubudi)
-
Sapaan Presiden Joko Widodo Kepada Rakyat
Joko Widodo menyapa rakyat yang antusias dengan kehadiran presiden pilihan rakyat (20/10). (Fotografer: Wahyubudi)
-
Lautan Manusia Sambut Sang Presiden
Lautan manusia menyambut sang presiden ke-7 Joko Widodo dan Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla. (20/10). (Fotografer: Wahyubudi)
-
Bersiap Menuju Istana Negara Dengan Kereta Kencana
Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat bersiap-siap menuju Istana Negara dengan menggunakan kereta Kencana (20/10). (Fotografer: Wahyubudi)
-
Usai Dilantik, SBY Menyambut Joko Widodo Dengan Pelukan
Setelah dirinya resmi dilantik sebagai Presiden, Jokowi memeluk mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jakarta (20/10/2014/). (Fotografer: Zaky)
-
"Merdeka" Menggema di Gedung Parlemen
Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo meneriakan kata "Merdeka" ketika menutup pidatonya saat pelantikan di gedung MPR/DPR, Jakarta (20/10/2014). (Fotografer: Zaky)
-
Sumpah Jabatan Jusuf Kalla
Wakil Presiden Jusuf Kala (JK) membacakan sumpah jabatan dihadapan anggota dewan sebagai Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019, Jakarta (20/10/2014). (Fotografer: Zaky)
-
Sumpah Jabatan Joko Widodo
Presiden Jokowi Dodo (Jokowi) membacakan sumpah jabatan sebagai presiden dihadapan anggota dewan sebagai Presiden terpilih periode 2014-2019, Jakarta (20/10/2014). (Fotografer: Zaky)
-
Parlemen Sambut Presiden Baru Indonesia
Suasana pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kala (JK) sebagai Presiden dan wakil Presiden dan wakil Presiden di Gedung MPR/DPR, Senin (20/10/2014). Para anggota dewan dan tamu undangan tampak memenuhi ruang rapat paripurna. (Fotografer: Zaky)