“ Ayo Selingkuh “ di Kampung Senyum
Credit by: Curug Cibareubeuy'/istimewa

 Saat napas  hampir putus ,  setelah   satu jam mengayun kaki, mata bersirobok dengan penggalan  tulisan di sebilah papan di balik rerimbunan pohon . Tak rapih, tapi lumayan membetot perhatian . “Ayo Selingkuh “,  Hampir saja mengumpat jika tak meneruskan membaca tulisan kecil di bawahnya , “ Ayo Selamatkan Lingkungan Hidup,”. Kreatif

Selang beberapa menit dari situ sampailah di Kampung Senyum. Pemandangan indah memanjakan mata.  Suasananya bikin menenangkan. Inilah  surga tersembunyi di tengah hutan kawasan Cibareubeuy, Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater, Subang.  Seperti  “The Lost City” yang jauh dari peradaban.”No Signal but full of happiness, begitu tulis pengunjung pada papan kayu yang tergantung di dinding. Yang pernah ke situ, dipersilakan  menuliskan kesan. Terserah apa saja.

Biasanya orang mampir ke situ sebelum melanjutkan perjalanan menuju Curug Cibareubeuy, persis di belakang Kampung Senyum, Curug ini sekarang menempati destinasi  teratas sebagai tempat yang wajib dikunjungi di Subang . Menikmati makan siang dengan  menu makanan Sunda (nasi liwet , ayam goreng, ikan asin, tahu-tempe, lalapan).  Harga murah meriah, tapi rasa tak kalah dengan resto bermerk.

Ada juga yang meginap di situ, tentu dengan fasilitas alakadarnya. Namanya juga di tengah hutan. Seperti juga penginapan “backpacker yang lain” biayanya di hitung per orang,  Rp 25.000 per orang untuk satu malam.

Untuk sampai ke sini harus jalan kaki, melalui jalan setapak pematang sawah, kebun, menyusuri sungai dan hutan bambu. Memakan waktu 1 jam lebih untuk sampai ke sana. Di sinilah asyiknya, Lamanya perjalanan sepadan dengan keindahan alam yang bisa dinikmati. Suara gemericik air sungai. Bisa mampir di saung tengah sawah yang ada di sepanjang perjalanan. Rehat sambil cicipi rasa manis air lahang. Tercium wangi adonan gula aren panas fresh from Hawu (sebutan alat masak tradisional suku Sunda). Tak sekedar dicetak jadi gula padat, gula aren nikmat disajikan  dalam bentuk cair, dioles di atas roti mirip madu. Lemon lokal siap petik juga buah kolang kaling. Impas.it’s worthed.

Obyek wisata Kampung Senyum itu dikelola Rosid atau akrab disapa Mang Ocid atau Abah Ocid.  Tempat ini dinapasi filosofi “ Ayo Selingkuh” tadi. Mudah diucapkan tapi tak mudah dijalankan. Kerap terasa gombal karena kerap hanya sebatas jargon yang terus diulang-ulang pejabat setiap menyambut hari Lingkungan Hidup.

Abah Ocid mendirikan dan menata Kampung Senyum sejak 2000 lalu seorang diri. Mangccid bercerita, muasal Kampung Senyum atas pesan orang tuanya yang memintanya untuk kembali ke hutan dan menata warisan orang tua. Saat itu semua orang mencibir, menghina dan menganggapnya aneh dengan membangun lokasi itu sendirian. Tapi sekarang "Ini jadi obyek wisata alternatif di Subang," kata Abah Ocid. Lelaki berperawakan kecil ini masih terlihat muda, jauh dari umurnya yang sudah 66 tahun. Gesit. Semua dikerjakannya sendiri. Dia senang membanyol, seperti kebanyakan orang Sunda. Semua topik obrolan selalu dihiasi tawa. Tak kadang sampai terpingkal  .  

Mengapa disebut  Kampung Senyum ?  "Mereka kan sudah capek ke sini, jadi sampai sini mereka harus senyum, bahagia. Senang" jelas Abah Ocid sambil tersenyum. Yang unik saat tiba di Kampung Senyum, kita harus memukul kentongan bambu sebanyak 5 kali yang tersedia di pintu gerbang sebelum melintas jembatan bambu. Sebagai tanda ada tamu datang. Kemudian Abah Ocid akan memainkan kendang khas Sunda Calempung yang membuat tamu menari, bernyanyi dan tersenyum.

Tak hanya turis domestik yang sudah pernah “menari" di sini. Mereka yang pernah “menari” di sini tidak hanya dari daerah Jawa Barat saja, melainkan juga dari Kalimantan, manado, Sulawesi, Jawa tengah, Jawa Timur dan lain-lain. Bahkan sudah banyak wisatawan dari berbagai mancanegara seperti dari Malaysia, Swedia, Spanyol, Belanda, Arab dan lain-lain.

 

Semua menari

Semua bernyanyi

Semua tersenyum

 

 

Akses dan Tiket

Untuk mencapai Kampung Senyum dan curug Cibarebeui tak susah. Bagi yang memulai perjalanan ini dari Bandung akan lebih mudah. Sebab kawasan wisata curug Cibareubeuy ini sangat dekat dengan pemandian air panas Sari AterAdapun rutenya yaitu Bandung – Lembang – Jl. Raya Tangkuban Perahu – Sariater – Cibeusi.

Sebagai patokan dari pemandian air panas Sari Ater. Dari wisata pemandian air panas tersebut langsung saja ambil arah kanan. Dari pintu masuk Sariater ke Desa Cibeusi jaraknya kurang lebih sekitar 3 KM. Nah, di Desa inilah Kamu harus berhenti dan memarkirkan kendaraanmu. Tarif parker Rp 15.000 per kendaraan, sedangkan untuk masuk ke Curug Cibareubeuy, tiket masuknya Rp 10.000 per orang. 

Editor: HTN