Jakarta-PINews.com-Pemerintah tengah berupaya menemukan vaksin Covid-19. Di saat yang sama, Brimob Polri, melalui Satuan Unit Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Gegana menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah potensi penyalahgunaan bahan kimia biologi dan radioaktif. Hal tersebut disampaikan Komandan Korps Brimob, Irjen Pol Anang Revandoko, saat menghadiri forum diskusi di Mako Brimob, Depok, Selasa (18/11).
Diskusi yang dilaksanakan secara daring tersebut, merupakan sinergi satuan KBR gegana Korbrimob Polri dengan beberapa instasni seperti Kementrian Kesehatan, Kementrian Perindustrian, Bapeten, BIN dan juga Universitas Indonesia.
Dalam amanatnya, Anang revandoko mengatakan, pemanfaatan zat kimia biologi dan radioaktif saat ini sedang gencar dilakukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain untuk keperluan pembuatan vaksin Covid-19, zat berbahaya ini juga dipakai untuk bahan baku di bidang energi, industri, dan pertanian.
"Penggunaan bahan kimia berbahaya yang dalam jumlah besar dan tidak dalam pengawasan oleh pihak berwenang sangat riskan terjadi kecelakaan maupun penyalahgunaan," tutur Irjen Anang.
Ia mencontohkan, ledakan besar di Lebanon beberapa waktu lalu, terjadi akibat bahan kimia pupuk amonium nitrat yang ditimbun selama bertahun-tahun tanpa pengawasan. Peristiwa tersebut menjadi pelajaran tentang penting bagi aparat keamanan untuk menentukan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Apalagi, saat ini seluruh dunia sedang berduyun-duyun mengumpulkan berbagai zat kimia biologi untuk mencari komposisi vaksin Covid-19 yang tepat. Kata Anang, peredaran zat kimia berbahaya akan semakin masif hingga ke Indonesia. Oleh karena itu, Polri perlu menyusun langkah antisipasi yang ketat.
"Dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19, negara-negara maju telah berupaya keras untuk membuat vaksin namun sampai sekarang masih belum ditetapkan vaksin yang benar-benar aman bagi manusia," ujarnya.
Anang menegaskan, Gegana Brimob melalui Satuan Unit Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) tengah menyiapkan rencana untuk memastikan peredaran zat berbahaya di Indonesia akan berjalan aman, dan ditujukan untuk keperluan positif.
"Ini merupakan tangggung jawab Polri untuk membangun keamanan penggunaan bahan kimia biologi dan radioaktif, agar dapat digunakan untuk kemajuan," pungkasnya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU,PINews.com – Menanam pohon kelihatannya sepele. Tetapi, dampaknya sangat luar biasa,