Ini Diet Paling Ampuh Menurut Para Peneliti
Credit by: Ilustrasi

Jakarta,PINews.com - Diet dengan menahan lapar dan tidak makan makanan dalam jumlah besar untuk membentuk tubuh yang ideal. Bahkan secara tidak sadar dengan melakukan diet seseorang sampai jatuh sakit. Baru – baru ini peneliti menemukan cara terbaik bagi anda melakukan diet.

Dilansir dari The Independent, para peneliti di Loughborough University memeriksa hubungan berolahraga dan pembatasan asupan makanan terhadap penurunan berat badan.

Selama studi, partisipan yang seluruhnya wanita, diminta untuk membatasi diet mereka dengan makan hanya sekitar 836 kalori, selama 8 jam. Mereka kemudian diundang untuk makan dengan bebas di meja prasmanan. 

Pada langkah kedua, peneliti meminta para wanita untuk membakar jumlah kalori yang sama dengan yang mereka makan sebelumnya, dengan olahraga ringan yang berlangsung 90 menit. Kemudian, mereka kembali disajikan makanan prasmanan. 

Para peneliti menemukan bahwa wanita rata-rata mengonsumsi 944 kalori di meja prasmanan ketika mereka membatasi diet mereka. Sementara, kelompok yang berolahraga hanya mengonsumsi 660 kalori.

Menurut peneliti, membatasi jumlah makanan justru menyebabkan lonjakan hormon ghrelin yang memicu lapar dan penurunan tingkat peptide YY, yang menyebabkan penekanan pada lapar.

Temuan dari sampel penelitian yang melibatkan 12 perempuan ini, bertentangan dengan penemuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa olahraga membuat orang, khususnya perempuan, makan lebih banyak.

“Bertentangan dengan penelitian sebelumnya, olahraga justru menekan rasa lapar. Sementara membatasi asupan makanan justru membuat rasa lapar semakin menjadi,” kata Dr Stensel dari Loughborough University.

Sementara Juru bicara British Dietetic Association Claire Pettitt menyebut kombinasi pembatasan makanan dan olahraga masih merupakan metode penurunan berat badan terbaik dan menyehatkan. 

"Saya masih akan merekomendasikan siapa pun yang mencoba untuk menurunkan berat badan dan atau mempertahankan berat badan yang sehat dan gaya hidup harus memperhatikan keduanya, baik dari kebiasaan makan mereka dan tingkat aktivitas fisik,” tutupnya.

Editor: RI