
Jakarta, PINews.com - Kabar meletusnya Gunung Kelud Kamis (13/2) tersebar begitu cepat melalui dunia maya dan media sosial. Hal tesebut memang positif, akan tetapi ada pihak yang tidak bertaggung jawab dan memanfaatkannya untuk menyebarkan berita bohong atau HOAX dan hanya membuat panik warga.
Pantauan dari tim portalindonesianews.com, banyak para pengguna twitter terjebak foto mengerikan saat letusan GUnung Kelud, padahal foto tersebut bukanlah Gunung Kelud saat meletus.
Bahkan baru-baru ini berita tentang akan kembali meletusnya Gunung Kelud dengan skala besar disertai awan panas mulai beredar. Hal ini dibantah dengan tegas oleh Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
"Adanya informasi akan ada letusan besar diikuti awan panas, banjir lahar dingin dan gempa besar, itu adalah HOAX. Tidak benar. Jangan ikut-ikutan menyebarluaskan," kata, Sutopo, Jumat (14/2).
Perlu diketahui lebih lanjut bahwa kondisi daerah disekitar Kelud seperti Kediri, Blitar dan Malang sudah mulai kondusif.
Sutopo menambahkan saat ini bantuan yang dibutuhkan adalah masker dan relawan untuk membersihkan sisa debu vulkanik.
"Kebutuhan mendesak adalah masker dan relawan untuk membersihkan abu dan masker di jalan dan perumahan. Selain itu juga mobil tangki air untuk menyemprot jalan," pungkasnya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

DUMAI,PINews.com - Program Posyandu Sehati, bagian dari Gerakan Komunitas Sehati yang digagas oleh P
- Pupuk Booster Katrili Inovasi Pertanian PGE yang Sukses Raih Penghargaan Internasional
- Jamur Bertenaga Matahari Inisiasi Pertamina NRE, Tumbuh Subur Menyambut Idul Fitri
- Kilang Pertamina Internasional Segera Uji Coba Produksi Bioavtur Berbahan Minyak Jelantah
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI untuk Genjot Daya Saing UMKM