Jakarta, PINews.com - Kesuburan dan kekayaan alam Indonesia sudah lama dicurigai sebagai peninggalan negeri legenda Atlantis. Sebuah negeri modern dan paling maju yang pernah eksis di planet bumi.
Teori itu kembali diangkat oleh pakar hidrologi Dhani Irwanto yang mengungkapkan banyak ciri-ciri negeri Atlantis terdapat di laut Jawa.
“Benua Atlantis layaknya cerita Plato dalam "Timaeus and Critias" di Laut Jawa, tepatnya pada kemiringan satu derajat turun dari Pulau Kalimantan” kata Dhani seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Lebih lanjut Dhani menjelaskan, Plato pernah mengemukakan Atlantos adalah dataran yang rata halus dikelilingi pegunungan yang identik dengan pegunungan Muller Schwaner dan Meratus.
Menurut penulusuran Dhani yang baru saja meluncurkan buku"Atlantis The Lost City Is In Java Sea" , Atlantis berada disekitar wilayah Pulau Bawean dulunya, yang kemudian runtuh dan tenggelam karena adanya gempa bumi dan tsunami.
Beberapa jejak dari Atlantis yang masih tersisa, yakni Pilar Herkules yang merupakan penanda batas Atlantis. Herkules, menurut Dhani, identik dengan Kala atau Batara Kala dalam Bahasa Jawa yang berarti kelahirannya tidak senonoh, dan selalu ingin memuaskan selera, kasar, brutal, dan hidup dalam kekerasan.
Wajah Kala banyak ditemukan di pintu masuk candi, gerbang, di Jawa dan Bali, termasuk ornamen di perahu, jamu, padi, fauna, kelapa, kopi hingga tapai.
Untuk menguji kebenaran teori ini menurut Dhani dibutuhkan eksplorasi dalam skala besar-besaran, karena Atlantis diperkirakan sudah tertutup terumbu karang setinggi 60 meter.
