
Jakarta, PINews.com - Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/673/VII/2018 tertanggal 13 Juli 2018 yang diteken Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang salinannya ditandatangani Kepala Sekretariat Umum TNI Brigjen Ferry Zein cukup mengejutkan. Sebelumnya, kursi Pangkostrad yang ditinggalkan Letjen Agus Kriswanto (Akmil 1984) lantaran pensiun sejak 10 Juli lalu, diproyeksikan bakal diisi salah satu dari 14 Panglima Kodam. Dua yang digadang-gadang paling serius jadi calon adalah Pangdam Jaya Mayjen Joni Supriyanto (Akmil 1986) dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Wuryanto (Akmil 1986, jebolan terbaik Seskoad 2000). Dan jika pun mau dipilih dari angkatan yang lebih muda, Pangdam Sriwijaya Mayjen Anto Mukti Putranto (Akmil 1987) bisa menyalip.
Bukan tanpa alasan menjagokan dua jebolan Akmil 1986 dan satu jebolan Akmil 1987. Wuryanto dan Joni paling senior dan pernah bertugas di berbagai jenjang jabatan saat jadi perwira tinggi TNI. Adapun Anto, termasuk pati yang kariernya cukup cemerlang, setelah penempatan pertama sebagai Komandan Pasukan Misi Pemeliharan Perdamaian (PMPP) TNI selepas jadi Danrem Suryakencana pada 2012.
Toh, Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tertinggi TNI memilih pati lain. Wanjakti lebih sreg menempatkan Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI AD Letjen Andika Perkasa (Akmil 1987, lulusan terbaik Seskoad 1999/2000) jadi pengganti Letjen Agus Kriswanto.
Keputusan ini sebelumnya juga sempat diprediksi. Bila Wanjakti TNI tak mau ambil risiko dengan memilih calon pangkostrad dari pati seorang Pangdam, Wanjakti akan hanya menggeser pati bintang tiga. Opsinya bila tidak Andika, pilihannya Irjen TNI Letjen M Herindra (Akmil 1987, peraih Adhi Makayasa).
Jauh sebelum Agus pensiun dan saat Andika pada Januari lalu ditetapkan jadi Dankodiklat AD, memang suami dari Diah Erwiany itu berada pada “rel” yang tepat untuk menjadi orang nomor satu di lingkungan TNI AD. Saingan terberat pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 itu hanya M Herindra plus Wakasad Letjen Tatang Sulaiman (Akmil 1986). Tinggal menunggu waktu saja bagi salah satu dari ketiganya menjadi Kartika Eka Paksi I (istilah untuk Kasad). Dan, dengan ditunjuknya Andika jadi Pangkostrad, itu artinya jalan lempang bagi yang bersangkutan menjadi Kasad dan bahkan Panglima TNI di masa kemudian. Apalagi, masa dinas Andika, dan juga Herindra, masih empat tahun lagi.
Selain pertimbangan senioritas dan menjaga harmoni di lingkungan TNI AD, belum ada informasi background terkait penetapan Andika sebagai Pangkostrad. Yang terang, pilihan itu cukup realistis. Apalagi, sebelum jadi Dankodiklatad, yang bersangkutan adalah Pangdam Tanjung Pura setelah sebelumnya menjabat Danpaspampres serta Kadispenad.
Menariknya, pengganti Andika, sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/673/VII/2018 tertanggal 13 Juli 2018 adalah kawannya: Anto Mukti Putranto, sesama jebolan Akmil 1987. Anto juga belum terlalu lama jadi Pangdam II/Sriwijaya. Sebelumnya, dia menjabat Pangdivif I/Kostrad dan Dan PMPP TNI serta Danrem Suryakencana.
Penempatan Anto jadi Dankodiklatad ini berarti kali pertama tiga orang jebolan satu angkatan memeroleh pangkat bintang tiga, yaitu Anto, Andika, dan Herindra. Sementara itu, Akmil 1986 baru menerlurkan satu letjen, yaitu Wakasad Tatang Sulaiman. Jebolan Akmil 1985 pun hanya menempatkan satu pati bintang tiga, yaitu Letjen Doni Monardo, Sekjen Dewan Ketahanan Nasional. Jebolan Akmil 1984 baru menempatkan satu pati bintang tiga, yaitu Letjen Thamrin Marzuki (Irjen Kementerian Pertahanan). Adapun pati bintang empat, hanya dimiliki satu orang, jebolan Akmil 1983, yaitu Kasad Jenderal TNI Mulyono. Dua kursi bintang tiga lagi bisa diisi salah satu dari angkatan 1987, 1986 atau 1985 bila saja Wanjakti TNI dalam waktu dekat menempatkan pati dari TNI AD pengganti Sesmenkoplhukam dan Rektor Unhan, dua kakak-beradik jebolan Akmil 1987: Letjen Yoedhi Swastono dan Letjen Yoedhi Swastanto, yang pensiun 4 Juli lalu.
Gerbong Mutasi
Seiring penunjukan Andika jadi Pangkostrad dan Anto jadi Dankodiklatad, sesuai salinan SK Panglima TNI, total ada 29 pati dan kolonel yang mutasi pada pangkat dan jenjang jabatan yang sama. Ada pula yang promosi dari kolonel ke brigjen dan dari brigjen ke mayjen. Siapa saja mereka?
Yang terang, sesuai SK Panglima TNI, sejumlah panglima Kodam digeser.Cukup mengejutkan adalah pergantian Mayjen Madsuni (Akmil 1988). Mantan Danjen Kopassus, yang digantikan oleh Mayjen Eko Margiyono (Akmil 1989), itu dimutasi jadi Perwira Staf Ahli Tk III Bidang Komsos Panglima TNI menggantikan Mayjen Amrin yang mutasi jadi staf khusus Kasad. Adapun pengganti Madsuni adalah Mayjen Tiopan Aritonang (Akmil 1986) yang menjabat Perwira Staf Ahli Tk III Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI.
Posisi Tiopan digantikan mantan Wadanjen Kopassus Brigjen Inf Santos Gunawan Matondang (Akmil 1987) yang saat ini menjabat Kasgartap I/Ibukota. Posisi Santos diisi oleh Brigjen Herianto Saputra (Akmil 1987) yang saat ini menjabat Kasdam Jaya. Posisi Heriyanto diisi oleh Brigjen Suharyanto, Direktur Kontra Separatisme deputi III Kontra Intelijen BIN.
Sementara itu, Aslog Kasad Mayjen Irwan dimutasi jadi Pangdam II/Sriwijaya. Brigjen Jani Iswanto (Akmil 1987), Staf Khusus Kasad jadi Aslog Kasad. Mayjen Agung Rishdianto (Akmil 1985), Dankodiklat TNI, mutasi jadi staf khusus Kasad.
Akan halnya Mayjen Benny Indra Pudjihastono (Akmil 1984) yang saat ini menjabat Asintel Panglima TNI diangkat jadi jadi Dankodiklat TNI. Pangdam Hasanuddin Mayjen Agus Surya Bakti (Akmil 1984) menggantikan posisi Benny sebagai Asintel Panglima TNI. Pengganti Agus di Kodam Hasanuddin adalah Mayjen Surawahadi (Akmil 1985), Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) TNI AD.
Sebagai pengganti Surawahadi ditunjuk Brigjen Tri Soewandono (Akmil 1986), yang saat ini menjabat Kasdam Pattimura. Adapun Kasdam Patimura ditunjuk Brigjen Asep Setia Gunawan (Akmil 1988), yang saat ini menjadi Komandan Korem 174 Kodam XVII Cendrawasih. Sebagai pengganti Asep, ditunjuk Kolonel Agus Abdurrauf (Akmil 1988) yang sebelumnya menjadi Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodalops) TNI AD.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

INDRAMAYU ,PINews.com - Penyandang disabilitas di Indramayu ternyata jumlahnya ribuan. Pada 2022, me