Jakarta, PINews.com - Satelit Modis Terra dan Aqua pada Minggu (22/6) sore mendeteksi 109 titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau, jumlah ini meningkat dibandingkan sebelumnya yang hanya 61 titik.
"Sejauh ini upaya pemadaman kebakaran lahan masih terus dilakukan baik melalui jalur darat maupun udara. Hujan buatan juga menjadi yang utama agar dapat menghasilkan hujan di suatu wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Saiq Saqlul Amri, kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Senin siang.
Titik panas merupakan hasil pendeteksian satelit yang patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
Kemudian Satelit Terra dan Aqua juga merekam keberadaan "hotspot" di Kota Dumai yakni 12 titik dan di Kabupaten Siak sebanyak 11 titik. Sementara di Kabupaten Pelalawan ada sebanyak 10 titik panas, Kampar juga 10, dan Rokan Hulu sebanyak 5 titik, Kuantan Singingi dua titik, terakhir di Meranti hanya satu titik.
Berdasarkan rekaman Satelit Terra dan Aqua, Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Pekanbaru masih nihil "hotspot".
Berbeda dengan Satelit NOAA 18, dihari yang sama hanya merekam keberadaan 60 titik panas di daratan Provinsi Riau. Terbanyak tetap berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni 27 titik, Dumai (7 titik), Indragiri Hulu (6), Bengkalis (5), Kuantan Singingi (4), Kampar (4), Rokan Hulur (3), Pelalawan (2), Siak (2).
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
JAKARTA,PINews.com - Cadangan batu bara nasional yang mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sebesar