Jakarta-PINews.com ,-Neraca Perdagangan Indonesia di tahun 2017 tercatat surplus sebesar US$11,84 miliar. Hal ini terjadi karena ada peningkatan nilai ekspor dan impor yang tumbuh positif secara keseluruhan di tahun 2017.
"Neraca Perdagangan kita surplus US$11,84 miliar, dengan nilai ekspor naik 16,22 persen year on year dan nilai impor naik 15,66 persen year on year," demikian Kepala BPS Suhariyanto dalam Siaran Pers di Jakarta (15/1).
Secara kumulatif nilai ekspor tahunan Indonesia pada 2017 mencapai US$168,73 miliar. Dengan demikian naik 16,22 persen dibanding tahun 2016. Sementara nilai impor tahun 2017 mencapai US$156,893 miliar setara dengan naik 15,66 persen dibanding tahun 2016.
Capaian tahun ini sesungguhnya melanjutkan tren positif yang sudah terjadi dalam dua tahun sebelumnya. Data BPS meyebutkan Indonesia pada tahun 2015, Indonesia mencatat nilai surplus US$7,67 miliar dan tahun 2016 surplus US$9,53 miliar.
Kalau dilihat lebih rinci lagi, untuk neraca perdagangan Indonesia nonmigas tercatat surplus terhadap India sebesar US$10,16 miliar, Amerika Serikat sebesar US$9,44 miliar, dan Belanda sebesar US$3,03 miliar. Dengan kata lain ekspor ke negara-negara tersebut lebih tinggi ketimbang impornya.
Sementara untuk neraca perdagangan nonmigas yang defisit terjadi pada negara China sebesar US$14,20 miliar, Thailand sebesar US$ 3,76 miliar, dan Australia sebesar US$3,10 miliar . Ini berarti komoditas impor dari negara-negara tersebut lebih besar ketimbang ekspor dari Indonesia ke sana.
