Bogor, PINews.com - Guru besar sekaligus Peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian, Institute Pertanian Bogor (IPB), Profesor Sugiyono, mempermasalahkan bantuan logistik berupa beras dan mie instan yang diberikan pemerintah
kepada masyarakat korban bencana alam yang dirasa masih tidak praktis untuk keadan darurat. Oleh karena itu, Dia dan peneliti lainnya memproduksi makanan siap makan untuk membantu para korban bencana alam.
Makanan siap makan itu diberi nama buras atau lontong steril. Makanan ini mirip dengan biskuit gabin yang dimakan tentara ketika berperang. Yang membuat beda, biskuit gabis teksturnya keras dan hanya satu ras,
sedangkan lontong steril ini bisa dikombinasikan.
Bantuan beras dan mie instan yang biasa diberikan pemerintah, harus menjalani proses yang cukup lama untuk disajikan dalam kondisi darurat. "Apalagi jika banjir, akan sulit untuk memasak,"ucap Sugiyono, dalam rilis di Orasi Ilmiah Guru Besar IPB, Kamis (26/2).
Kelebihan lontong steril adalah produk ini siap makan, relatif awet, dan praktis." Yang paling penting adalah layak dikonsumsi masyarakat," tambahnya.
Produk buras atau lontong steril ini bisa kemasannya dibungkus dengan alumunium foil dan dapat dimakan tanpa menggunakan bantuan alat apapun. Jika kemasannya tidak rusak, makanan ini bisa bertahan hingga
lima tahun. " Dengan mengkonsumsi dua buah buras steril, akan mencukupi kebutuhan kalori per hari,"jelas Sugiyono.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
PINews.com, Jakarta – Pertamina New and Renewable Energi (Pertamina NRE) menegaskan komitmenny
