Jakarta, PINews.com – Menginjak usianya yang ke-88 tahun pada 2017, Optik Tunggal menunjukkan komitmen dan perhatian yang luar biasa dalam bidang kesehatan mata masyarakat Indonesia dengan meresmikan gerai Optik Tunggal Next Generation dengan inovasi layanan terbaru di lantai dua Mal Kelapa Gading 3, Jakarta, Kamis (19/10).
Inovasi layanan terbaru ini merupakan pertama di Indonesia yang menunjukan kepedulian PT Optik Tunggal Sempurna, pemilik gerai Optik Tunggal, terhadap ancaman penurunan kesehatan mata generasi muda seiring dengan perubahan gaya hidup digital.
“Belum ada satupun optik di Indonesia yang menyediakan pelayanan khusus untuk anak-anak." ujar Alexander F Kurniawan, Chairman PT Optik Tunggal Sempurna.
Menurut Alex, Optik Tunggal Next Generation didedikasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan penglihatan mata anak sebagai generasi penerus bangsa. Optik Tunggal Next Generation dilengkapi dengan teknologi canggih, antara lain optician dengan standar pelatihan Optometry Pediatric dari Filipina, ruang tunggu dan ruang periksa terbuka yang menyenangkan untuk anak-anak, serta produk-produk khusus anak dan remaja seperti lensa dan frame dengan berbagai ukuran dan bentuk.
Bila optik lain lebih diutamakan bingkai (frame), Optic Tunggal Next Generation memprioritaskan pada lensa. “Kami memberi garansi selama 12 bulan unlimited. Kalau pecah, kena goresan, bisa diganti. Boleh lima kali. Orang tua tidak perlu khawatir soal spent mereka untuk lensa," ujar Alex.
Menurut Alex, Optik Tunggal Next Generation merupakan optik khusus anak yang pertama di Indonesia, sekaligus sebagai pembuktian Optik Tunggal sebagai pionir dalam industri kacamata terutama kesehatan dan perawatan mata sejak dini.
Selama Oktober 2017, Optik Tunggal Next Generation memberikan promosi melalui pemberian fitur Blue Protect secara gratis. Menurut Alex, Blue Protect adalah fitur yang melindungi mata anak dari sinar biru yang dipancarkan oleh gadget. “Tidak dapat dipungkiri anak di masa kini lebih bergantung pada gadget seperti smartphone dan berpotensi terpapar sinar biru yang mampu merusak penglihatan mereka,” ujarnya.
Alex menyarankan para orang tua untuk membawa anaknya memeriksakan kondisi kesehatan mata setiap tiga bulan sekali. Optik Tunggal memberikan layanan gratis bagi para orang tua yang akan memeriksakan kesehatan matanya. "Anak-anak perlu diperiksa mata tiga bulan sekali, datang saja ke Optik kami, gratis. Apabila anak punya kacamata, kami juga akan membersihkannya," kata Alex.
Dr Scarlet G Cacayuran, pediatric optometrists, mengapresiasi sikap manajemen Optik Tunggal yang memberikan perhatian terhadap kesehatan mata bagi anak dengan inovasi baru dalam layanan. Apalagi, masalah indera penglihatan hingga kini jadi ancaman. Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) yang di-update pada Oktober 2017, disebutkan sekitar 19 juta orang anak berusia di bawah 15 tahun mengalami rusak indera penglihatan.
Sebagian besar, sekitar 12 juta anak, menderita refractive error. Kesalahan refraksi adalah kondisi di mana cahaya yang diterima oleh mata tidak terfokus pada retina sehingga menghasilkan gambar yang kabur di retina. “Kesalahan refraksi dapat berupa myopia, hyperopia, dan astigmatism,” ujar Scarlet G. Cacayuran yang biasa disapa Candy.
Menurut Candy, pencegahan terhadap kesalahan refraksi memberikan peluang besar bagi dokter ahli mata untuk mengambil porsi besar dalam upaya yang dibutuhkan guna mencegah peningkatan kerusakan indera penglihatan. “Di sinilah ada peran optometrist dalam pediatric vision screening,” katanya.
Vision screening adalah sebuah metode yang efektif dan murah untuk mengindentifikasi anak yang mengalami gangguan indera penglihatan, atau kondisi mata yang mengarah pada kehilangan kemampuan penglihatan sehingga sebuah proses pencegahan dapat dilakukan oleh dokter ahli mata untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
“Sebagai bagian dari penyedia layanan utama, kami merupakan the first health care providers yang menangani pasien dengan symptoms atau keluhan minor. Kami memiliki posisi yang baik untuk mengidentifikasi diagnosis yang berbeda untuk tiap kasus dengan melakukan sebuah vision screening,” ujarnya.
Candy menambahkan kesalahan refraksi dapat disebabkan faktor lingkungan dan keturunan. “Sebuah penelitian terhadap anak-anak berhasil mengidentifikasi adanya hubungan antara aktivitas fisik atau outdoor activity dan kesalahan refraksi,” jelasnya.
Sani B Hermawan, psikolog yang banyak menganalisis anak dan remaja, mengatakan era digital membawa pengaruh besar bagi tumbuh kembang anak. Anak-anak dan remaja saat ini mulai banyak menghabiskan waktu dengan bermain gadget. “Selain membawa pengaruh positif, gadget juga membawa dampak negatif pada anak,” katanya.
Secara psikologis, kata Sani, hadirnya gadget menyebabkan komunikasi dengan anak semakin susah. Prestasi anak bisa menurun karena konsentrasinya terganggu. Sementara secara fisik akan muncul masalah kesehatan dan gangguan pada mata. Kondisi tersebut perlu diatasi dengan membuat “deal bersama” antara anak dan orang tua. “Proses itu dilakukan dengan menyenangkan dan dua arah,” katanya.
Durasi pemakaian gadget tidak lebih dari tiga jam perhari dengan istirahat 30 menit per 1 jam, kecuali untuk tujuan sekolah. Anak diajak memahami dampak negatif yang merugikan dirinya apabila tidak dibatasi.
“Pastikan anak menggunakan gadget dengan posisi yang tepat, pencahayaan cukup dan tidak terlalu dekat sehingga tidak merusak mata. Untuk menjaga kesehatan, anak juga dianjurkan tetap bergerak, minum dan makan. Pemeriksaan mata pun harus rutin dilakukan,” katanya.
Donna Agnesia, pesohor alumni Fakultas Hukum Universitas Padajadjaran, mengatakan pemeriksaan kesehatan mata secara periodik setiap tiga bulan sekali cukup bagus. Apalagi, Optik Tunggal memberikan layanan gratis bagi masyarakat yang akan melakukan pemeriksaan mata dan bahkan membersihkan kacamata konsumen.
“Inovasi pada gerai Optik Tunggal kan bagus. Saya mengusulkan agar gerai semacam ini dibuka di tempat-tempat strategis lainnya seperti di BSD (Bumi Serpong Damai),” ujar Donna.
Bisnis Optik Tunggal berdiri pada 1929 dengan merk C. Fielin OD sebelum akhirnya menggunakan merk Optik Tunggal sebagai commercial name pada 1956. Target bisnis Optik Tunggal adalah masyarakat kelas menengah atas sehingga perusahaan berkomitmen mengembangkan jaringan ritelnya di semua kota besar di Indonesia.
Saat ini, Optik Tunggal memasarkan lebih dari 40 merk eyeware dan memiliki lebih dari 100 toko dengan rata-rata tingkat ekspansi per tahun sebesar 12% dengan jumlah karyawan sekitar 3.000 orang. Merk-merek global yang dipasarkan Optik Tunggal seperti Fred, Burberry, IC Berlin, Davidoff, Oga, Pal Zilleri, Red Bull, Blackfin, New Balance, Jaguar, Rebel, T Charge, Levi’s, Vogue, GF Ferre, Morgan, Spongebob, Pro Gear, Anna Hickmann, Agnes B, dan lain-lain.
Optik Tunggal memiliki Tunggal Optical Laboratory (TOL) yang dulu dikenal sebagai Indonesia Optical Laboratory (IOL) yang mendistribusikan berbagai jenis lensa Zeiss. Saat ini, TOL memproduksi dan mendistribusikan lensa Zeiss bagi jaringan ritel Optik Tunggal maupun gerai optik lainnya di Indonesia. Layanan ini meluas ke wilayah Asia sejak Januari 2014.
Inovasi merupakan aspek yang sangat dikedepankan oleh Optik Tunggal. Salah satunya dengan menghadirkan Zeiss Vision Center pada Juni 2015. Hingga 2020, rencana ekspansi Optik Tunggal mencapai hingga 175 gerai dan 25 Zeiss Vision Center.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU,PINews.com – Menanam pohon kelihatannya sepele. Tetapi, dampaknya sangat luar biasa,