Jakarta, PINews.com - Bagi perusahaan hulu migas, salah satu upaya untuk tetap memberikan kontribusi adalah melalui pengembangan lapangan migas, baik itu melalui pemboran sumur baru ataupun pengembangan sumur eksisting atau melalui kegiatan pemulihan sumur-sumur tua. Langkah inilah yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore West Java (PHE ONWJ).
Untuk terus berkembang dan bertumbuh, PHE ONWJ melakukan kegiatan Fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan Baru SP yang ditandai dengan seremoni First Cutting Anjungan SPA di Handil-1 Yard, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur awal September lalu. Lapangan SP terletak sekitar 11 km arah barat daya Bravo Flow Station, komplek yang difungsikan sebagai stasiun pengumpul dari produksi anjungan-anjungan di sekitarnya (termasuk anjungan SPA).
Proyek senilai USD 92,7 juta ini, meliputi pembangunan Anjungan Lepas Pantai SPA, penggelaran pipa bawah laut sepanjang 11,3 km, dan modifikasi Anjungan Lepas Pantai B2C, serta pengeboran 3 sumur pengembangan. Proyek ini merupakan proyek pengembangan lapangan baru pertama pada skema Production Sharing Contract (PSC) Gross Split.
“Proyek ini adalah proyek pengembangan lapangan baru pertama yang dieksekusi oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java di tahun 2017 sebagai tanda komitmen yang kuat untuk terus melakukan upaya meningkatkan produksi migas Nasional,” ujar President Director PT Pertamina Hulu Energi, R Gunung Sardjono Hadi.
Blok ONWJ merupakan salah satu blok lepas pantai tertua di Indonesia. Blok ini mulai berproduksi pada tahun 1971. Sehingga saat ini, usia Blok ONWJ telah berusia lebih dari 40 tahun atau dapat dikategorikan sebagai lapangan mature.
Meskipun demikian, Blok ONWJ masih mampu menyumbangkan produksi yang signifikan. Hingga Juli 2017, PHE ONWJ telah mencatatkan produksi minyak sebesar 33.000 barel minyak per hari (BOPD) dan produksi gas bumi sebesar 126.8 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Pengembangan Lapangan SP diharapkan berproduksi pada akhir tahun 2018 dan direncanakan mencapai peak production gas bumi sebesar 30 MMSCFD. Produksi dari Lapangan SP akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negeri sehingga dapat menjadi pendorong roda perekonomian industri-industri di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ.
Pelaksanaan Project Pengembangan Lapangan SP ini seluruhnya dilaksanakan oleh Contractor EPCI dalam negeri, yaitu PT Meindo Elang Indah. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan selama proyek berlangsung, PHE ONWJ dan PT Meindo Elang Indah telah menandatangani dokumen Project HSSE Charter serta Contractor Safety Management System (CSMS) Pre-Job Activity untuk memastikan kedua pihak memahami hak dan kewajiban dalam menjaga keamanan dan keselamatan segala aktivitas dari proyek ini.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
PINews.com, Jakarta – Pertamina New and Renewable Energi (Pertamina NRE) menegaskan komitmenny
