Jakarta-PINews. Harga gas dari PT ConocoPhillips Indonesia (COPI) ke PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Wilayah Batam telah disepakati naik. Dari sebelumnya USD 2,6 per mmbtu menjadi USD 3,5 per mmbtu untuk volume 22,73 billion british thermal unit per day (BBTUD). Kesepakatan ini akan menambah penerimaan Negara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengklaim bahwa harga kenaikan harga gas tersebut menambah penerimaan negara. "Perubahan harga gas (COPI ke PGN Batam) selain menjaga fairness bisnis migas di hulu dan midstream, juga akan meningkatkan penerimaan Negara. Ini positif," kata Jonan.
Berdasarkan kalkulasi tambahan penerimaan negara akibat perubahan harga gas tersebut sebesar US$ 4,3 juta untuk periode kontrak Juli 2017 s.d. November 2018. Tambahan tersebut lebih besar dari potensi tambahan pendapatan COPI sebesar US$ 2,3 juta pada periode yang sama.
Keputusan ini menurut Jonan diambil berdasarkan perhitungan yang berkeadilan, dengan prinsip adanya pembagian yang adil antara operator di hulu dengan operator di midstream.
Sementara itu, harga dari PGN ke konsumen tetap dan tidak mengalami perubahan. Hal ini menunjukkan konsistensi Pemerintah dalam menjaga harga gas yang terjangkau untuk masyarakat.
"Perubahan harga itu hanya di sisi supply yaitu harga gas COPI ke PGN Batam, sementara harga di konsumen tetap. Ini yang penting, harga di end user seperti industri dan pembangkit listrik tidak naik, sehingga mendorong ekonomi nasional dan setempat. Ini perwujudan energi sebagai modal pembangunan," pungkasnya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
PINews.com, Jakarta – Pertamina New and Renewable Energi (Pertamina NRE) menegaskan komitmenny
