Jaga Lingkungan, 2 Desa di Ambon Terapkan Sistem Bank Sampah
Credit by: Ilustrasi pengelolaan bank sampah (Antara)

Ambon, PINews.com - Kepedulian akan lingkungan terutama lingkungan tempat tinggal dari sampah ditunjukkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang mulai menerapkan program bank sampah.

Beberapa kawasan yang menerapkan sistem ini antara lain di kawasan pemukiman warga yakni desa Passo dan Amahusu.

"Tahun ini kami mulai terapkan di di dua desa yakni BTN Passo dan Amahusu , yakni kawasan pemukiman warga untuk melatih ibu rumah tangga dan remaja memanfaatkan sampah," kata Kepala kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (PDL) Luzia Izaak di Ambon, seperti dilansir dari kantor berita Antara.

Ia juga mengungkapkan strategi menjalankan program ini yakni memanfaatkan ibu rumah tangga. "Ibu-ibu PKK Ambon telah belajar pengelolaan serta mempersiapkan konsep mengelola bank sampah. Ibu rumah tangga merupakan target awal karena dari situ akan menyebar ke keluarga" katanya.

Luzia menjelaskan, bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah.

Warga yang menabung, lanjutnya, disebut nasabah dan memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. 

"Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang, dan nantinya akan dijual di pabrik yang melakukan kerja sama," katanya.

Dikatakannya, program tersebut diterapkan dengan model dua dimensi yang bertujuan menjaga lingkungan bersih dan dan memiliki nilai ekonomis.

"Selain menjaga kebersihan lingkungan, sampah produktif seperti plastik dan kaleng yang bernilai ekonomis karena warga akan mencari gelas plastik untuk dijual dan meningkatkan pendapatan," ujarnya.

Ia mengakui, pengembangan Bank Sampah di Ambon harus menjadi momentum awal membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memilah, mendaur ulang dan memanfaatkan sampah (3R) guna membangun lingkungan sekaligus membangun ekonomi kerakyatan.

Dengan adanya program ini tentu diharapkan pengelolaan lingkungan bisa menjadi suatu budaya di masyarakat.

Editor: RI