Jakarta, PINews.com - Kunjungan Airin Rachmy, Walikota Tangsel ke kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Sabtu (18/10), dituding oleh Koalisi Mahasiwa UIN (KMU) sebagai upaya pencitraan atas kegagalannya dalam memimpin kota tangsel.
"Airin kami nilai gagal dalam membangun Tangsel, kinerjanya selama ini banyak dibantu oleh swasta, pemerintahan kota sendiri nyaris kehilangan peran karena pasif," Ujar Sintia Aulia Rahmah, juru bicara Koalisi Mahasiswa UIN (KMU) di Ciputat, Minggu (19/10).
Sintia menambahkan, wajar apabila survei IGI menempatkan Pemkot Tangsel dengan perolehan terburuk dibeberapa aspek. Pada index Tata Kelola Pemerintahan, dari 34 Kabupaten/Kota di Indonesia, posisi Pemkot Tangsel berada di posisi 24 dengan mengantongi nilai 4.59.
Dalam hal transparansi, Tangsel mengantongi skor 2,80 untuk kalangan birokrasi, masyarakat sipil 2,74, pejabat politik 1,15 dan terendah masyarakat ekonomi yang hanya mendapat nilai 1,00.
"Masalah lain, misalnya soal WDP yang diraih Pemkot Tangsel beberapa bulan lalu merupakan bukti terang kegagalan Airin dalam pengelolaan keuangan di Tangsel," jelasnya.
Selain itu, menurut Sintia, kegagalan pembangunan Tangsel sangat kasat mata, karena terkonfirmasi oleh maraknya korupsi dilingkungan pemkot Tangsel yang diduga melibatkan Airin sebagai pemegang kebijakan di Tangsel.
"Kami mendukung upaya KPK melakukan penyelidikan menyeluruh atas kasus korupsi di Tangsel, seperti kasus yang terjadi di Dinas Kesehatan, karena pasti sepengetahuan Airin, tidak mungkin kadinkes yang saat ini jadi tersangka bermain tanpa ada persetujuan dari walikota," Pungkasnya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
JAKARTA,PINews.com - Cadangan batu bara nasional yang mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sebesar