BBM Akan Langka Pada Akhir Tahun 2014, Pertamina : Ini Pembelajaran
Credit by: Ilustrasi

Jakarta, PINEws.com - PT Pertamina (Persero) telah memprediksi kuota bensin premium akan habis pada 24 Desember 2014. Hal ini menurut BUMN tersebut merupakan kondisi yang dianggap bagus sebagai sebuah pembelajaran.

"Itu bagus sebagai pembelajaran, karena suatu saat memang BBM ini harus diupayakan oleh negara, dan bisa dibangun dengan baik dan dana dana cukup. Subsidi BBM ini harus mulai dikurangi menurut saya. Karena terlalu besar bebannya," kata Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko saat dihubungi pada Senin (22/9).

Suhartoko mengatakan, anggaran subsidi BBM dan elpiji 3 kg tahun ini hampir mencapai Rp 300 triliun, dimana uang ini hanya habis untuk 'dibakar', dengan kesalahan distribusi dimana hal ini juga dinikmati oleh orang mampu.

"Bisa dibayangkan, 2014 masih terlalu besar angkanya. Di 2014 BBM dan elpiji itu Rp 292 triliun, yang habis dibakar, dan yang membakar bukan orang lemah, orang yang punya mobil banyak. Semakin banyak punya mobil, semakin banyak dia mendapatkan subsidi BBM, inilah yang saya rasa tidak tepat," kata Suhartoko.

"Jadi memang, mestinya ada pembelajaran harga BBM sesuai harga keekonomian, belajar. Itu maksud saya," katanya menambahkan.

Menurutnya, hilangnya premium selama sepekan pada kahir tahun 2014 ini merupakan hal yang bagus untuk pembelajaran rakyat Indonesia. Namun, menurutnyahal yang tak boleh dilupakan adalah gejolak di masyarakat saat hal itu terjadi.

"Bisa jadi ada gejolak, tapi kan sebelumnya memang harus dipetakan Saya tidak mengerti efek sosialnya dengan tidak ada BBM subsidi itu seperti apa. Makanya tadi solusinya dari pemerintah kan hanya ada dua, pemerintah baru harus membuka pasal di APBN yang mengunci volume BBM subsidi hanya 46 juta kiloliter (KL). Itu bisa melalui Perppu, kalau itu nggak bisa naikkan harga BBM subsidi," kata Suhartoko.

Editor: Rio