
Jakarta, PINews.com - Sudah bukan rahasia umum lagi industri peralatan militer Indonesia sudah memiliki kualitas tinggi dan pasar sendiri di dunia internasional. Sebut saja PT PINDAD yang memasok peralatan militer untuk angkatan bersenjata berbagai negara di dunia. Kali ini Kementerian Pertahanan RI mempercayakan penyediaan kapal selam kepada perusahaan nasional yakni PT PAL.
PT PAL ditunjuk untuk membuat satu unit kapal selam yang diperuntukan untuk memperkuat armada pertahanan laut Indonesia.
"Upaya ini sesuai penunjukan PT PAL Indonesia sebagai lead integrator pembangunan alutsista kapal perang," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, seperti dilansir dari kantor berita Antara.
Nantinya kapal selam buatan PT PAL akan menyerupai dua kapal kapal selam yuang telah dipesan dari konsorsium asal Korea Selatan yakni Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME). Namun kapal selam buatan PT PAL memiliki keunggulan lebih dibidang elektronik.
"Sebanyak dua unit kapal selam akan dibangun di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan. Lalu, satu unit dibangun di PT PAL Indonesia," katanya.
"Khusus proyek pembangunan kapal selam di Indonesia atau kapal selam ketiga U 209 ini diperkirakan mulai 2017," kata Purnomo. TNI AL sudah sangat akrab dengan U 209 yang aslinya buatan Jerman; KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402 merupakan U 209 1200.
Purnomo menjelaskan alasan keikutsertaan DSME dalam proyek pembangunan kapal selam ini. "Penyebabnya Kementerian Pertahanan juga menjalin kontrak kerjasama dengan DSME Korea Selatan tentang pembangunan kapal selam," katanya.
Ia melanjutkan, hal itu seiring dengan tuntasnya pembangunan kapal selam pertama dan kedua di Korea. Walau demikian, kapal ketiga yang dibangun di Indonesia modelnya akan sama dengan dua kapal lainnya.
"Dari fisik kapal tidak berbeda. Tapi, yang tidak sama adalah secara elektronik maupun persenjataannya karena akan ada pemutakhiran," katanya.
Untuk merealisasi kapal selam itu, ungkap dia, PT PAL Indonesia akan mendapatkan kucuran penyertaan modal negara sebesar Rp1,5 triliun untuk membangun tiga unit kapal selam, alias Rp500 miliar perunit. Pembangunan itu, jelas dia, sudah mendapat dukungan dari Komisi VI dan Komisi I DPR.
Besaran dana itu untuk pembangunan infrastruktur pada 2015 dan 2016. Selain itu, alokasi biaya itu juga menyangkut pengiriman tenaga ahli ke DSME Korea Selatan untuk belajar.
Pada masa mendatang, tambah dia, ketika PT PAL Indonesia bisa membangun kapal selam ketiga maka pembuatan kapal selam keempat, kelima dan seterusnya bisa direalisasi di dalam negeri.
"Kami yakin, Indonesia bisa mewujudkan hal itu," katanya.
Sementara itu, Direktur Desain dan Teknologi PT PAL Indonesia, Saiful Anwar, menyatakan, kini pembangunan infrastruktur yang sangat mendesak adalah bengkel kapal perang. Bahkan, beberapa kebutuhan lain seperti pembangunan gedung, dermaga, dan belanja peralatan.
"Apalagi dari sisi desain infrastruktur sudah siap, dan beberapa peralatan sudah dibeli. Namun, pembayarannya baru uang muka dan sisanya menunggu," katanya.
Meski begitu, sebut dia, pembangunan kapal selam diprediksi mundur dari jadwal semula. Semula pemerintah berencana mulai membangun kapal selam tahun ini tetapi estimasi perwujudannya diperkirakan baru terlaksana tahun 2015.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

PINews.com, JAKARTA – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berkolaborasi denga