
Jakarta, PINews.com - Berjalan kaki ataupun bersepeda memang belum popular dikalangan masyarakat Indonesia, tidak seperti di eropa dan kawasan benua asia timur yang memiliki iklim cenderung dingin, berjalan kaki dan bersepeda di tanah air masih sangat jarang kita temukan dilakukan masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Padahal beralih dari bermobil menjadi berjalan kaki atau bersepeda ke kantor ternyata meningkatkan kualitas hidup. Dilansir dari BBC, Baru-baru ini sebuah penelitian dilakukan para peneliti University of East Anglia (UEA) Inggris yang mengungkapkan bahwa para komuter (pengguna kereta) yang aktif secara fisik merasa lebih mampu berkonsentrasi dan kurang tegang dibandingkan dengan ketika berulang-alik mengendarai mobil.
Bahkan bepergian dengan angkutan umum pun lebih baik ketimbang berkendara, demikian diisyaratkan data yang dikumpulkan dari 18.000 komuter di Inggris. Para peneliti itu mengatakan, kebijakan menyerukan warga untuk meninggalkan mobil di rumah bisa memberikan dampak besar terhadap peningkatan kualitas hidup.
Manfaat olahraga untuk kesehatan fisik sudah diketahui luas, dan studi ini menegaskan teori bahwa latihan itu memberikan dampak psikologi pula.
Studi diselenggarakan oleh Norwich Medical School UEA dan Centre for Health Economics di University of York, menggunakan data dari sekitar 18.000 komuter di seluruh Inggris berusia di atas 18 tahun.
Dari kelompok ini, 73% mengatakan pergi ke kantor dengan bermobil, 13% berjalan kaki dan 3% bersepeda, dan 11% dengan angkutan umum. Menurut temuan para peneliti, mereka yang beralih dari mobil pribadi atau bis ke sepeda atau jalan kaki menjadi lebih berbahagia. Studi itu menilik pada perasaan tak berharga, ketidak bahagiaan, susah tidur, dan ketidak-mampuan menghadapi masalah. Mereka juga memperhitungkan sejumlah faktor yang diketahui mempengaruhi kualitas hidup seperti pendapatan, memiliki anak, pindah rumah atau pekerjaan, dan ganti pasangan.
Kepala peneliti Adam Martin, dari Norwich Medical School, UEA mengatakan, "Studi kami memperlihatkan, makin lama mereka menghabiskan waktu di dalam kendaraan pribadi untuk pulang pergi kantor, makin buruk kualitas hidup mereka secara psikologi. Dan sebaliknya, orang mendapat perasaan lebih baik ketika jarak berjalan kaki untuk ke kantor lebih jauh."
Tapi Mr Martin menyebut, cukup "mengejutkan" bahwa pengguna angkutan umum juga mendapatkan perasaan lebih baik. "Kita mungkin berpikir bahwa hal seperti gangguan layanan atau penuh sesaknya angkutan umum mengakibatkan stress tertentu."
"Tetapi bahwa bis atau kereta memberikan waktu bagi warga untuk santai, membaca, bersosialisasi, dan biasanya menyangkut pula jalan kaki ke stasiun atau halte bis, itu semua memberikan perasaan ceria kepada orang-orang".
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

JAKARTA, PINews.com - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding Refining and Petrochemical
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI untuk Genjot Daya Saing UMKM
- Kabar Gembira, Produksi Minyak Pertamina Diawal Tahun Tembus 553,67 Ribu Barel Per Hari
- Kiprah 17 Tahun Pertamina Drilling Membantu Pencapaian Produksi Migas Nasional
- Ini Inisiatif Pertamina Drilling untuk mengurangi Emisi Karbon