
Jakarta, PINews.com - Salah satu penyebab memanasnya kondisi Universitas Nasional beberapa hari terakhir adalah hadirnya rombongan yang diduga disewa oleh pihak rektorat untuk mengamankan situasi di dalam kampus.
Pihak kampus UNAS membantah adanya isu bahwa pihak keamanan yang baru adalah kelompok sewaan atau preman. Abdul Malik selaku Biro Administrasi Umum mengungkapkan bahwa pihak keamanan tambahan memang diperlukan pihak kampus untuk menjaga stabilitas keamanan.
Ketika ditanya wartawan tentang asal perusahaan penyedia jasa keamanan, Abdul Malik mengungkapkan security tambahan berasal bukan dari perusahaan tapi dari sebuah yayasan. “Security merupakan bantuan keamanan yang kami datangkan dari yayasan Gema Perak. Kami tidak mengetahui background para personil keamanan baru, yang terpenting adalah kinerja mereka yang baik dalam mengamankan kondisi di lingkungan kampus,” jelas Abdul Malik saat konferensi pers di Universitas Nasional (14/8).
"Jumlah security yang ada sebelumnya tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang ada, terutama yang kerap kali melakukan aksi. Tentu wajar jika kami menambah jumlah personil keamanan kampus," tambah Ali Asghar selaku penasehat hukum UNAS.
Untuk diketahui, sebelum terjadi penggeledahan di UNAS pada kamis dini hari (14/8) memang terjadi insiden pemukulan terhadap securty yang diduga sebagai petugas bayaran yang disewa pihak rektorat untuk mengamankan kampus.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

BALIKPAPAN,PINews.com - PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai afiliasi dari Subholding Gas PT PGN Tbk