Menapaki Sejuta Pesona “Si Cantik” Rinjani I
Credit by: Seorang pendaki sedang melewati jalur Senaru Gunung Rinjani (PIN)

Lombok, PINews.com - Meskipun sudah terkenal seantero bumi dan telah mendengar berbagai cerita seru tentang Gunung Rinjani, belum lengkap rasanya jika tidak langsung merasakan sensasi mendaki gunung tertinggi ketiga di Indonesia. Gunung Rinjani yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat memang sudah lama menjadi magnet bagi sektor parwisata Pemda setempat, apalagi ditambah pesona Danau Segara Anakan didalamnya tentu menambah eksotismenya.

Untuk mencapai Rinjani kita bisa memulai perjalanan dari Bandara International Lombok (BIL) ataupun pelabuhan Lembar, jika kita memilih jalur darat dan laut. Saya sendiri lebih memilih melalui jalur udara, dengan cara ini tentu dapat memangkas waktu perjalanan serta menghemat tenaga, sebab menurut informasi yang saya gali sebelum memulai perjalanan, jalur mendaki Gunung Rinjani ini merupakan salah satu jalur tersulit yang ada di Indonesia.

Sampai di BIL, perjalanan dilanjutkan menuju ke salah satu pintu masuk Rinjani yakni Desa Sembalun. Perlu diketahui ada dua pintu masuk pendakian yang selama ini menjadi jalur ramai para pendaki yakni Desa Sembalun yang terletak di Kabupaten Lombok Lombok Timur dan Desa Senaru yang berada di wilayah Lombok Utara. Sembalun dipih karena tidak terlalu jauh aksesnya dari bandara, selain itu juga transportasi masih cukup mudah di sana. Disarankan juga bagi anda untuk pergi berkelompok ke Sembalun karena dapat mengurangi dana yang harus dikeluarkan jadi tidak terlalu dalam merogoh kocek. Karena jaraknya cukup jauh sekitar 110 KM dari Mataram jadi trasnportasi memang mahal.

Sesampainya di Desa Sembalun Lawang, anda akan disuguhi pemandangan apik sebuah desa yang lahir di kaki gunung dengan dikelilingi bukit-bukit, sawah hijau, perkebunan para warga. Pos pendaftaran pun dipenuhi para pendaki yang datang dari penjuru nusantara bahkan banyak diantaranya dari luar negeri, memang jika kita flashback beberapa tahun lalu, ketika mendaki Rinjani maka seakan-akan kita masuk ke wilayah luar negeri, karena sebgaian besar pendaki justru berasal dari mancanegara, akan tetapi Rinjani sat ini sudah digandrungi juga para pendaki lokal.

Untuk mencapai puncak Rinjani melalui jalur Sembalun kita harus melewati empat pos, untuk pos empat ini adalah pos terakhir yang juga dikenal sebagai PelawanganSembalun. Sebuah pos berupa dataran yang tidak terlalu luas diapit oleh dua bukit bersalang-seling dengan pemandangan punggung gunung Rinjani dan Danau Segara anakan yang ditengahnya terdapat Gunung Baru Jari. Gunung Baru Jari adalah sebuah gunung api aktif yang lahir setelah Rinjani meletus untuk terakhir kali ratusan tahun lalu.

Perjalanan dari pos 1 hingga pos tiga bisa dibilang tidak terlalu curam tanjankannya, hanya saja kita dipaksa untuk memutari beberapa bukit yang biasanya sudah malas kita hitung ada berapa bukit yang sudah dilewati,  karena bukit demi bukit terus menanti kita didepan seakan tiada habisnya. Namun perjalanan yang melelahkan melewati bukit demi bukit dapat terobati dengan pemandangan yang sangat  memanjakan mata. Padang sabana berwarna hijau kekuningan emas benar-benar menjadi obat rasa lelah yang manjur dalam perjalanan ini. Dengan background puncak Rinjani yang berwarna hitam keabuan, disertai warna langit biru cerah. Oelh alam Rinjani kita disihir layaknya tinggal di alam yang sangat berbeda dari yang pernah kita rasakan sebelumnya. Jika lelah sudah tak tertahankan kita bisa beristirahat di Pos 2 ataupun di Pos 3, jarak diantara pos itu tidak begitu jauh hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Makan siang di pos 2 mungkin menjadi pilihan yang tepat, karena kita bisa menikmati pemandangan sabana emas menghampar luas mengawal sang puncak Anjani (sebutan masyarakat lokal Nusa Tenggara) dengan beratap langit biru.

Jika anda sudah mengisi tenaga di pos 2, perjalanan bisa dilanjutkan menuju pos 3 dengan waktu tempuh 1-2 jam yang bisa langsung dilanjutkan menuju pos 4 atau pos Pelawangan Sembalun. Jalur dari pos 3 ke 4 ini lah yang menjadi ujian sesungguhnya dari pendakian Gunung Rinjani, rintangan berat bahkan sudah terasa ketika kita mendengar nama jalur tersebut yakni bukit penyesalan dan bukit penyiksaan. Menuju pos 4 kita harus melewati empat bukit penyesalan dan tiga bukit penyiksaan. Rupanya nama tersebut bukan hanya sebuah julukan akan tetapi benar-benar menggambarkan kondisi jalur dimana kita harus melewati tujuh bukit dengan sudut kemiringan yang ekstrim. Selain itu, kondisi jalur yang berdebu menambah beratnya perjalanan.

Setelah melewati bukit yang terasa tidak ada habisnya, sampailah kita di Pelawangan Sembalun. Sebuah Camping Ground cantik berupa punggungan bukit yang tidak terlalu luas namun memanjang hingga terhubung langsung dengan puncak Rinjani. Berkemah di Pelawangan Sembalun benar-benar seperti hidup diatas negeri langit, bagaimana tidak? kita bisa lihat langsung awan berada di depan mata kita atau berada dibawah kita. Sebuah pengalaman menakjubkan yang pasti tidak akan pernah anda lupakan dalam hidup.

Editor: Rio Indrawan