
Jakarta -Rencana pembatasan pembelian BBM subsidi dengan sistem RFID membuat khawatir pengusaha SPBU. Pelaksanaan sistem RFID di lapangan berpotensi memicu kemarahan masyarakat.
Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengatakan, pengusaha SPBU masih mengkhawatirkan dampak sosial apabila Pertamina menerapkan sistem RFID dan pembatasan BBM subsidi.
"Kami takutnya kondisi di lapangan, kalau RFID diterapkan, orang yang mau isi BBM kalau nggak ada terpasang RFID di kendaraannya nggak bisa isi BBM, apalagi kalau orang mau isi BBM subsidi nanti dibatas-batasin, kami khawatir masyarakatnya marah, kita kan yang di lapangan. Makanya kami berharap pemerintah dan Pertamina dapat antisipasi itu," ucap Eri ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (13/1/2014).
Eri menambahkan secara prinsip para pengusaha SPBU akan mendukung semua apa yang ingin dilakukan pemerintah, jika tujuannya memang untuk menghemat anggaran dan BBM bersubsidi tepat sasaran.
"Kita setuju dan dukung semua kebijakan pemerintah, termasuk jika ingin dibatasi konsumsi BBM subsidi, asalnya sepanjang itu tidak membebani pengusaha SPBU, tidak ada tambahan biaya, bukan investasi pengusaha SPBU," ujarnya.
Eri mengakui sampai saat ini konsumsi BBM subsidi mulai sedikit menurun, yang dapat dilihat dari kuota BBM subsidi 2013 yang masih di bawah kuota.
"Sekarang saja konsumsi masih turun, efek kenaikan harga BBM lalu masih terasa," katanya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

INDRAMAYU ,PINews.com - Penyandang disabilitas di Indramayu ternyata jumlahnya ribuan. Pada 2022, me
- Dapat Kunjungan Kepala SKK Migas, PT Pertamina EP Presentasikan Strategi Tingkatkan Produksi
- PII Nilai Ketergantungan Tunggal pada PLN Penyebab Sistem Kelistrikan Indonesia Tidak Efektif
- Produksi Minyak Pertamina EP Asset 4 Melampaui Target
- Diultimatum Jokowi, Total Akhirnya Setuju Pertamina Untuk Blok Mahakam