Jakarta, PINews.com - Dalam hitungan beberapa jam ke depan, Blok Rokan akan menjadi bagian dari aset Pertamina. ReforMiner Institute menyatakan keputusan pemerintah yang memberikan hak pengelolaan ladang minyak di Provinsi Riau yang telah berakhir masa kontraknya dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada Minggu (8/8). Alih kelola ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), cucu usaha Pertamina, ini diharapkan dapat menjadi kado terbaik bagi Bangsa Indonesia yang akan memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan.
Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Indonesia, menyebutkan ada beberapa catatan ReforMiner terhadap proses transisi Blok Rokan. Proses transisi yang tercatat memerlukan durasi waktu tertentu, pada dasarnya masih relatif wajar. Hal tersebut karena karena detail-detail yang harus dilakukan dalam proses transisi Blok Rokan cukup banyak. “Ini memerlukan waktu yang cukup panjang dan tidak dapat dilakukan hanya dalam satu kali proses,” ujar Komaidi, dalam keterangan tertulis yang diterima Portalindonesianews, Minggu (8/8.
Menurut Komaidi, transisi yang dilakukan CPI dan PHR hanya menyangkut pengalihan aset, tetapi juga mengalihkan beberapa hal yang di dalam pelaksanaannya tidak lebih sederhana dari sekedar proses memindahtangankan aset. “Proses transisi yang dilakukan juga meliputi perpindahan SDM dari KKKS sebelumnya, perpindahan data, transfer knowledge, dan perpindahan lainnya,” ujarnya.
Proses transisi relatif dapat dikatakan tepat waktu. Dari informasi ReforMiner Institute, sampai awal Juli 2021 untuk proses mirroring kontrak telah selesai dilaksanakan. Informasi yang ada menyebutkan dari seluruh kontrak eksisting yang berjumlah 291 kontrak, seluruhnya atau telah 100% dilakukan mirroring.
Proses transisi SDM yang merupakan salah satu bagian kritikal juga terpantau berjalan dengan lancar. Sampai awal Juli 2021 tercatat sudah sekitar 98,7 perse pegawai yang diinformasikan melengkapi dan mengembalikan aplikasi termasuk di dalamnya perjanjian kerja sesuai waktu yang ditentukan.
Pada awal Juli 2021 proses transfer teknologi disampaikan sedang berada pada tahap penyesuaian sistem IT. Beberapa hal terkait teknologi yang sedang dilakukan proses transisi di antaranya adalah mengenai transfer knowledge penggunaan aplikasi- aplikasi yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasi produksi dan penunjangnya.
“Kami juga melihat PHR telah menyampaikan kesiapannya. PHR menyampaikan bahwa mereka merencanakan akan melakukan pengeboran 84 sumur pengembangan pada 2021 dan ditambah sisa sumur CPI. Untuk 2022 PHR menyampaikan sedang mempersiapkan pengeboran sekitar 270 sumur,” ujar Komaidi
Doktor kebijakan publik dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta ini menyebutkan, Blok Rokan tercatat menjadi salah satu WK Migas dengan investasi jumlah sumur terbanyak. Total rig pengeboran yang disampaikan akan dioperasikan PHR menjadi 16 unit. Selain itu juga terdapat 29 rig yang digunakan untuk kegiatan Work Over and Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.
“ReforMiner memberikan apresiasi kepada CPI, PHR, SKK Migas, KESDM, dan para pihak yang terlibat aktif dalam proses transisi Blok Rokan. Secara umum proses transisi Blok Rokan berjalan dengan lancar,” katanya.
Kesediaan CPI sebagai KKKS eksisting untuk kooperatif dan pada tingkatan tertentu juga terpantau proaktif, serta sikap Pertamina yang juga terbuka dan bersedia membawa beberapa aspek bisnis yang perlu diselesaikan secara bisnis merupakan kunci dari proses transisi Blok Rokan dapat berjalan lancar.
ReforMiner memberikan apresiasi kepada CPI yang kooperatif dalam proses transisi. Apresiasi juga untuk CPI yang telah menjadi mitra pemerintah Indonesia dalam melakukan pengusahaan migas di Blok Rokan sehingga monetisasi dari cadangan migas di Blok tersebut dapat memberikan kontribusi penting baik terhadap APBN, APBD daerah penghasil, maupun terhadap ketahanan energi nasional dalam kurun waktu yang tidak pendek.
ReforMiner menyampaikan selamat untuk PHR atas kepercayaan yang diberikan pemerintah. Semoga pengelolaan Blok Rokan oleh PHR yang akan efektif dalam beberapa hari sebelum perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-76 tersebut dapat menjadi kado yang berharga bagi kita semua.
Komaidi menegaskan, satu hal yang perlu dipahami oleh PHR, Blok Rokan dengan produksi minyaknya yang pernah mencapai lebih dari 800 ribu barel per hari, tidak hanya sekadar sebagai kontributor utama tetapi dapat dikatakan merupakan tulang punggung produksi minyak nasional selama ini. “Karena itu, dalam konteks pencapaian target lifting minyak nasional, perhatian banyak pihak dalam beberapa tahun ke depan kemungkinan akan lebih banyak tertuju pada kinerja PHR,” jelas dia.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU - Indramayu memiliki peluang atau kesempatan kerja yang cukup besar, namun tidak diimbangi