Rumput Laut, Pengungkit Baru Kesejahteraan Masyarakat Karawang
Credit by: pemkab karawang/dok

KARAWANG, PINews.com - Karawang  memiiki potensi ekonomi yang sangat lengkap. Selama ini, wilayah yang berada di pesisir utara Jawa tersebut terkenal sebagai lumbung padi di Tanah Air. Ribuan hektare sawah menghampar di daerah tersebut.  Pada 1980-an, berbarengan dengan modernisasi lahan pertambakan di wilayah pesisir, di bagian selatan hadir berbagai industri di Kota Pangkal Perjuangan itu.  

Dari semua potensi tersebut, pengembangan sektor  kelautan dan perikanan setelah industri tambak udang ambruk terkesan terbengkalai. Namun, kesadaran untuk mengembangkan potensi kelautan dan perikanan masih ada. Saat ini, selain tambak, masyarakat mencoba mengembangkan rumput laut.  Pemerintah Kabupaten Karawang bakal mengoptimalkan budi daya rumput laut pada tambak-tambak rakyat di sepanjang pesisir utara Karawang.

Dari potensi 16 ribu hektare lahan rumput laut, sekitar 2.500 hektare dapat digunakan untuk tambak rumput laut. Saat ini, baru 1.200 hektare saja lahan tambak yang dipakai untuk budidaya rumput laut tersebut.

Salah satu daerah yang mengembangkan rumput laut adalah petani di Desa Sadari, Kecamatan Cibuaya.  Jenis rumput laun yang dipilih adalah gracilaria SP  yang bisa dibudidayakan secara tumpang sari dengan udang atau bandeng. Jika tambak bandeng ditanami rumput laut, pemilik tambak tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk pakan karena bandeng  memakan lumut-lumut yang menempel pada rumput laut itu.

Budidaya tersebut ternyata sukses. Panen perdana rumput laut dihadiri Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, pada Kamis, 26 Februari 2017. Hasilnya cukup menggiurkan. Satu hektare tambak menghasilkan dua ton rumput laut. Hasil penjualan rumput laut ternyata melebihi angka UMK (upah minimum kabupaten) Karawang yang menembus Rp3,6 juta per bulan. Atas keberhasilan itu,  Pemkab Karawang menetapkan Desa Sedari sebagai daerah projek percontohan budidaya rumput laut.

Masyarakat dan Pemkab Karawang tidak sendirian memberdayakan para petambak dan pembudidaya tersebut tersebut. PT Pertamina EP, lewat salah satu unit bisnisnya di sekitar wilayah itu, Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, ikut membantu pengembangan budidaya rumput laut di Desa Sedari.  Pada Rabu, 25 September 2019, perusahaan menggelar acara yang bertajuk “Seanergy Pesisir Berseri”  yang terdiri atas empat rangkaian kegiatan yaitu peresmian gudang Koperasi Mina Agar Makmur, peresmian Dapur Kreatif Anugerah Pertiwi, peluncuran aplikasi Seanergy, dan deklarasi serta penandatanganan komitmen Karawang Bebas Pernikahan Dini dan Kekerasan Perempuan, Anak Semakin Maju dan Mandiri (Karawang Berseri).

Koperasi Mina Agar Makmur merupakan Mitra Binaan CSR  Pertamina EP sejak 2015 merupakan koperasi yang bergerak di bidang rumput laut. Koperasi tersebut hingga saat ini memiliki anggota 72 orang dengan mitra lebih dari 400 orang dan tersebar di Karawang, Bekasi, Subang, dan Indramayu

Acara yang dilaksanakan di Desa Sedari tersebut dihadiri oleh pemangku kepentingan terkait, di antaranya Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Karawang  Hendro Subroto, u Perwakilan Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) Wahidin , Direktur PT Agarindo Bogatama Soerianto Kusnowirjono, dan  PEP Asset 3 Tambun Field Manager Ceppy Agung Kurniawan, serta pemerintah daerah setempat.

Ceppy Agung  mengatakan gudang rumput laut yang dibangun di Desa Sedari merupakan pengembangan Koperasi Mina Agar Makmur. Sebelumnya Koperasi Mina Agar Makmur hanya memiliki satu gudang di Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya. Namun, produksi rumput laut yang terus meningkat setiap tahun membuat kapasitas gudang Koperasi Mina Agar Makmur sudah tidak mampu lagi menampung lagi.

“Melihat kondisi tersebut, kami berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar memberikan bantuan gudang rumput laut di Desa Sedari. Gudang baru rumput laut ini merupakan bentuk ekspansi mitra binaan Pertamina Asset 3 Tambun Field agar penerima manfaat program semakin luas,“ ujarnya.

Selain peresmian gudang baru, Pertamina EP Asset 3 Tambun Field juga meluncurkan aplikasi Seanergy untuk mendukung sistem pencatatan kegiatan Koperasi Mina Agar Makmur. Sebelumnya pencatatan koperasi masih manual. Data-data koperasi kurang tercatat dengan baik menggunakan sistem manual. “Dengan aplikasi Seanergy data koperasi dapat terdokumentasi dan tertata dengan baik,” ujar Novian Arie Purnomo, Sekretaris Koperasi Mina Agar Makmur.

Ceppy Agung berharap dengan adanya aplikasi Seanergy, data-data koperasi dapat terintegrasi dalam perangkat digital sehingga tidak khawatir akan kehilangan data.

Usup Supriatna, Ketua Koperasi Mina Agar Makmur, sangat berterima kasih dan mengapresiasi bantuan yang telah diberikan oleh Pertamina EP Asset 3 Tambun Field. Dia berharap dengan adanya gudang baru, produksi kelompok dapat terus meningkat.  Dia juga mengaku senang karena telah dibuatkan aplikasi Seanergy. "Dengan adanya aplikasi ini, pengelolaan data petani tambak dan produksinya akan menjadi sistematis,” ujarnya.

Soerianto menambahkan Agarindo mendukung pengembangan dan pengelolaan hulu-hilir rumput laut oleh Koperasi Mina Agar Makmur. Apalagi, Agarindo menyerap sekitar 1.500 ton rumput laut yang dihasilkan Koperasi Mina Agar Laut dari total penyerapan Agarindo setiap tahun sekitar 15.000-18.000 ton per tahun. "Kami juga  ikut memberikan masukan kepada mereka untuk perbaikan kualitas rumput laut. Ini kan secara langsung akan meningkatkan harga beli ke produsen," ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen untuk terus menebarkan kebermanfaatan bagi masyarakat, Pertamina EP Asset 3 Tambun Field juga meresmikan program pemberdayaan masyarakat baru yakni Program Olahan Rumput Laut dengan sasaran Kelompok Anugerah Pertiwi yang berada di Desa Pisangsambo, Kecamatan Tirtajaya. Bekerjasama dengan BBP2HP, kelompok yang sebagian besar anggotanya terdiri dari ibu-ibu ini kini mampu membuat olahan rumput laut jenis Glacilaria sp berupa Agar Strip. Agar Strip merupakan makanan yang mengandung serat tinggi dan cocok dijadikan menu diet. Makanan tersebut banyak dipasarkan di luar negeri seperti Jepang dan China.

"Agar Strip yang dihasilkan Kelompok Anugerah Pertiwi merupakan produk Agar Strip pertama dan satu-satunya yang diproduksi di Indonesia," ujar  Wahidin, Pelaksana Tugas Kepala BBP2HP.

Selain itu, demi mendukung Program Karawang Bebas Pernikahan Dini dan Kekerasan Perempuan, Anak Semakin Maju dan Mandiri (Karawang Berseri), segenap tim manajemen, pekerja dan mitra binaan yang hadir dalam acara tersebut melakukan deklarasi dan penandatanganan komitmen pencegahan kekerasan perempuan dan anak.

"Kegiatan ini merupakan langkah awal dari tim internal dan mitra binaan untuk turut mendukung program Pemerintah Kabupaten Karawang dalam rangka mewujudkan perlindungan terhadap perempuan dan Kota Layak Anak," ujar Ceppy.

Dalam bidang implementasi pemberdayaan masyarakat, komitmen Pertamina EP Tambun Field sudah diakui oleh berbagai pihak independen. Hal tersebut terbukti dengan diraihnya berbagai macam penghargaan antara lain predikat emas PROPER Kementerian Lingkungan Hidup pada 2018 serta penghargaan Indonesian Sustainability Development Goals Award 2019.

Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang tersebut ditutup dengan peninjauan Dapur Kreatif, tempat pengolahan rumput laut Kelompok Anugerah Pertiwi. Dalam peninjauan, Ceppy menungkapkan harapannya agar perusahaan, pemerintah dan masyarakat dapat terus bersinergi  sehingga program pemberdayaan masyarakat dapat berjalan secara berkelanjutan dan dirasakan manfaaatnya oleh masyarakat.

Dari sisi produksi, hingga 20 September 2019, produksi Tambun Field mencapai 1.683 BOPD minyak dan gas 31,55 MMSCFD. Sementara produksi minyak Pertamina EP Asset 3 tercatat 13.049 BOPD minyak dan 259,7 MMSCFD gas.  “Karakteristik sumur migas adalah naturally decline, karena itu kami berupaya menjaga decline,” ujarnya.

Editor: Dudi Rahman