Sampai November 2017, Produksi Pertamina EP Asset 4 Melebihi Target
Credit by: dunia-energi.com

Jakarta, PINews.com - PT Pertamina EP Asset 4 berhasil menyelesaikan pemboran sumur di dua lokasi di POL-N2, untuk pemboran offshore dan pemboran di TPN-4 untuk kegiatan onshore. Dari dua lokasi pemboran tersebut, memberikan kontribusi terhadap produksi Pertamina EP Asset 4 mencapai 120%, melampaui target yang ditetapkan.

Pemboran Sumur POL-N2 merupakan pemboran perdana offshore Pertamina EP. Pemboran yang terletak di lepas pantai Laut Jawa dilakukan selama 47 hari menggunakan Rig Ensco 67 dengan kedalaman 8.696 kaki. 

Pemboran ini merupakan pemboran eksploitasi dengan jenis pemboran horizontal. Keberhasilan pemboran offshore sumur POL-N2 dapat diselesaikan secara aman dengan hasil produksi melebihi target sebesar 744 barrel per hari (BOPD) dan gas 1,07 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). 

“Keberhasilan pemboran Poleng adalah merupakan kerjasama team yang sangat solid antara Management Asset 4, Poleng Field, DWO, EPT dan arahan Management PEP Jakarta sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana, hal ini membuktikan bahwa Pertamina EP mampu mengelola pemboran sumur offshore,” ujar Didik Susilo, General Manager Asset 4.

Poleng Field Manager Charles P Siallagan menambahkan pemboran POL-N2 dapat diselesaikan lebih cepat dari target. Hal ini menjadi bukti Asset 4 Poleng Field mampu melakukan cost effectivness yang telah dicanangkan.

“Dengan waktu pemboran lebih cepat Asset 4 Poleng Field mampu menekan biaya RKAP hingga 75%. Pemboran sumur POL-N2 yang semula dianggarkan sebesar sekitar USD 15,5 Juta realisasi biaya mampu ditekan menjadi sekitar USD 11,6 Juta,” ujar Charles.

Tdak hanya berhasil di pemboran POL-N2, Pertamina EP Asset 4 juga menunjukkan kepiawaiannya untuk pemboran di darat. Dalam hal ini pemboran sumur TPN-4 yang berlokasi di Dusun Tapen, Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Jawa Timur, juga berhasil mendapat produksi baru dengan hasil uji kandung minyak sekitar 250 BOPD pada jepitan 40/64.

"Sumur yang mulai di bor sejak 15 Oktober 2017 ini selesai dikerjakan dengan kedalaman sumur mencapai sekitar 2,022 meter dan  waktu pekerjaan yang lebih cepat dari target yaitu 31 hari serta membutuhkan biaya lebih efisien 25 % dari anggaran yang disetujui SKK Migas sekitar US$4,2 juta,” jelas Heru Irianto, Cepu Field Manager.

Heru mengatakan pekerjaan di struktur Tapen dilanjutkan dengan pemboran di titik sebelahnya yaitu Tapen 5 yang berjarak tidak jauh dari titik sumur Tapen 4. Hal ini untuk memenuhi komitmen kami dalam ketahanan produksi migas nasional..

"Dengan keberhasilan pemboran di dua lokasi ini membawa Asset 4 mencapai produksi 120,3 % dari Target 2017 sebesar 12.255 BOPD dengan kumulatif produksi per tanggal 11 november 2017 mencapai 14.744 BOPD)dan produksi gas mencapai 157,19 MMSCFD,” ujar Didik.

Dia menambahkan, manajemen Pertamina EP Asset 4 berharap keberhasilan ini menambah semangat dari seluruh rekan pekerja di Pertamina EP Asset 4 khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya.

Editor: