
Jakarta, PINews.com - Layaknya sebuah cerita dalam sebuah film, kisah percintaan ternyata benar-benar bisa membuat nyawa menjadi tidak ada artinya. Hal ini terbukti jelas dari kejadian memilukan yang menimpa seorang mahasiswi yang baru menginjak usia 19 tahun bernama Ade Sara Angelina Suroto.
Korban ditemukan oleh petugas Jasamarga di pinggir jalan tol JORR dengan kondisi cukup mengenaskan, serta menggunakan gelang Javajazz festival.
Cinta Berubah Jadi Benci
Sang mantan pacar yang diketahui bernama Ahmad Imam Al Hafitd berkomplot dengan kekasihnya yang sekarang yakni Asyifa Ramadhani alias Sifa menghabisi nyawa Sara. Latar belakang sakit hati dan cinta diduga menjadi motif kejadian memilukan ini. Banyak pihak dibuat kaget dengan peristiwa ini dan banyak pertanyaan yang timbul, apa benar seorang remaja yang baru berusia 19 tahun tega membunuh bahkan menyiksa terlebih dahulu teman manusia sebayanya, mantan kekasihnya sendiri? Pertanyaan lain yang timbul bagaimana cara kedua remaja itu tega menudahi kehidupan seorang anak manusia dengan kejam?
Kisah pembunuhan ini sontak menjadi perhatian publik ,bukan apa-apa, pembunuhan yang juga diwarnai dengan penyiksaan dilakukan oleh pelajar berpendidikan dan pernah menjalin kasih.
Penuturan dari keterangan sang pelaku bahwa ia membunuh korban lantaran tidak terima dengan sikap korban yang berusaha untuk menjauh dari sang pelaku (Hafitd) setelah putus cinta.
Menurut keterangan dari rekan-rekan korban (Sara), Sara diketahui pernah menjalin kasih dengan sang pelaku (Hafitd) selama 6 bulan, namun dengan alasan perbedaan agama membuat Sara memutuskan hubungannya. Hal ini lah yang tidak diterima Hafitd. Terlebih setelah putus Sara menjauhi Hafitd, lantas Hafitd pun marah serta sering member makian ke Sara melalui media sosial. Atas dasar itulah Hafitd merencanakan menghabisi sarah.
“Berdasar informasi yang kita terima dari teman-temannya, Hafitd pernah berpacaran selama 6 bulan dengan Sara," ujar Kasat Reskrim Polsek Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah di Polres Bekasi Kota, Jumat (7/2).
Membunuh Untuk Buktikan CInta
Lalu bagaimana dengan Sifa, sang kekasih Hafitd yang sekarang. Kenapa Sifa pun ikut turun tangan membunuh Sara?
Ternyata, cinta dan cemburu buta yang membuat dara berusia 19 tahun ini mengotori tangannya dan tega membunuh.
"Jadi, Sifa enggak suka juga kalau cowoknya (Hafitd) balik lagi ke pacar lamanya (Ade Sara)," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto kepada wartawan, Kamis (6/2).
Sifa mengambil peranan penting dalam pembunuhan ini dengan menjebak Sara. Diketahui keduanya, Sara dan Sifa bertemu di daerah Gondangdia, Sifa beralasan untuk menanyakan Sara tentang lesnya. Mengira tidak ada niatan buruk dari Sifa, Sara pun memenuhi penggilan Sifa. Namun sayang niat baik dari Sara untuk membantu Sifa harus dibayar dengan nyawanya.
Setelah Sara tiba dan bertemu Sifa, Hafitd yang sudah menunggu di mobil langsung menghampiri keduanya, Sara pun dipaksa masuk oleh sepasang kekasih Hafitd dan Sifa.
“Sifa di hasut cowoknya , untuk menghubungi Sara dan janjian ketemuan di Gondangdia. Saat mereka ketemu, Hafitd sudah berada di lokasi dan menunggu di mobilnya," kata Nuredy (7/2).
Penyiksaan Awali Pembunuhan
Setelah sukses menjebak Sara, Sifa dan Hafitd langsung melancarkan serangkaian serangan seperti memukul, mencekik bahkan menyetrum Sara dengan alat setrum.
Tidak sampai disitu saja, Sara juga disumpal mulutnya dengan tissue dan Koran. Menurut hasil autopsy hal itu lah yang menyebabkan kematian Sara, karena di kerongkongannya ditemukan benda berbahan tissue dan koran.
Babak selanjutnya dari cerita memilukan ini adalah saat penangkapan kedua tersangka yang dilakukan justru didepan jenazah dari Sara. Yaa, kedua pelaku justru mendatangi rumah duka di RSCM Jakarta, diduga hal itu mereka lakukan untuk menutupi kecurigaan orang lain.
Salah Langkah Atau Merasa Bersalah?
Akan tetapi langkah mereka itulah yang justru memudahkan pihak kepolisian meringkus keduanya. Sejak diketahui identitas Sara saat ditemnukan, polisi langsung mengembangkan kasus ini dan petunjuk yang didapatkan memang mengarah ke Hafitd.
Hafitd yang memang sudah dicurigai sejak awal tidak berkutik saat dicecar pertanyaan oleh pihak kepolisian. Hafitd pun menunjuk Sifa sebagai rekan membunuhnya. Dan tidak berapa lama setelah Hafitd diringkus, Sifa pun berhasil dibekuk di tempat yang sama.
Setelah meringkus pelaku polisipun menemukan barang bukti berupa sepatu korban dan alat setrum di dekat rumah Hafitd.
Kedua plaku kini sudah diamankan Polresta Kota Bekasi. Tidak tanggung-tanggung kedua pelaku diancam pasal oembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara dan masimal hukuman mati.
Apa Benar Membunuh Karena CInta?
Kisah ini memang membuat masyarakat bereaksi keras. Pasalnya hanya karena masalah sepele percintaan kedua insane ini tega menghabisi nyawa seorang manusia. Terlebih lagi sikap Hafitd dan Sifa yang seakan-akan tidak merasa bersalah dengan turut mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Sara melalui media sosial.
Berbagai cacian serta ejekan pun beredar dengan luas di berbagai situs jejaring sosial yang menyatakan kecaman terhadap Hafitd dan Sifa.
Selain itu, dengan adanya kasus in masyarakat sadar sekaligus juga dibuat gusar dengan perilaku remaja masa kini ang dengan mudahnya membunuh ataupun menjalankan niat jahatnya demi hal-hal sepele.
Tentu kembali timbul pertanyaan, jika kita menelisik lagi memang tidak habis piker bagaimana mungkin seorang anak remaja tega menyiksa dan membunuh dengan sadis hanya karena alasan cinta? Apa ada motif lain? Atau bahkan ada pengaruh lain seperti misalnya pelaku melakukan pembunuhan dibawah pengaruh obat terlarang? Atau memiliki kelainan jiwa?
Yang jelas saat ini masyarakat menantikan kepastian dibalik alasan yang sebenarnya dan seotentik mungkin, alasan Hafitd dan Sifa mengahiri hidup seorang gadis periang ceria dan baik hati bernama Ade Sara Angelina Suroto.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

INDRAMAYU ,PINews.com - Penyandang disabilitas di Indramayu ternyata jumlahnya ribuan. Pada 2022, me