Dalam Pertemuan APEC, Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Pembangunan Inklusif
Credit by: setkab.go.id

Danang, PINews.com - Saat sesi Working Lunch pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang mengusung tema “Fostering A Shared Future”, Presiden Joko Widodo  menekankan pentingnya pembangunan inklusif yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum.

Data menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan kesejahteraan dan penurunan kemiskinan di APEC, namun kemajuan pembangunan masih belum merata. Selain itu, proses globalisasi yang saat ini terjadi juga menghasilkan ketimpangan pendapatan kronis akibat manfaat globalisasi yang tidak merata.

“Apabila tidak diperbaiki maka situasi tersebut akan menyebabkan suburnya pemikiran dan gerakan proteksionisme serta anti-globalisasi yang meluas,” ujar Presiden Jokowi,  saat menghadiri Pertemuan Ke-25 Pemimpin Ekonomi APEC di Da Nang, Vietnam, Sabtu (11/11).

Kedua, Presiden Jokowi juga mendorong APEC untuk segera menyelesaikan agenda Bogor Goals yang belum tuntas (unfinished business). Pasalnya, selama 23 tahun “Bogor Goals” telah menjadi kekuatan pendorong kerja sama APEC. “Bogor Goals mencerminkan pentingnya perdagangan dan investasi bebas serta terbuka dan juga perwujudan pertumbuhan ekonomi serta kemakmuran rakyat,” tutur Presiden.

Terakhir, Presiden Jokowi mengajak seluruh anggota APEC untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan inovasi dalam visi pasca 2020. Sejumlah langkah antisipatif dan adaptif harus dilakukan APEC guna mengurangi jurang ketimpangan pembangunan.

“Mendorong integrasi ekonomi regional, melanjutkan reformasi struktural, menyelesaikan hambatan regulasi, menerapkan strategi pertumbuhan yang produktif, mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan merata, serta mengurangi kesenjangan ekonomi,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi pun berharap anggota APEC dapat bekerja sama mengupayakan agar visi APEC dapat membuahkan hasil nyata dan bermanfaat bagi rakyat seluruh dunia. “Keseimbangan pilar liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi serta kerja sama ekonomi dan teknik semakin menjadi kunci keberhasilan,” katanya.

Dalam sesi working lunch ini, para pemimpin APEC sependapat untuk memulai proses pasca 2020. Ditekankan pula bahwa APEC perlu terus memainkan peran sebagai model inkubator bagi integrasi regional.

Para pemimpin APEC juga memiliki kesamaan pandangan bahwa fokus kerja sama APEC adalah rakyat dan kalangan bisnis. Pasca 2020 harus dibangun atas dasar Bogor Goals, dan dengan penambahan area kerja sama sebagai akibat terjadinya revolusi industri.

Sebagai penutup, Presiden Vietnam, Ketua APEC 2017, menegaskan bahwa APEC Pasca 2020 harus bersifat aspirasional, ambisius namun juga dapat direalisasikan.

Ekonomi Maritim

Presiden Jokowi pada bagian lain  menyampaikan bahwa laut harus menjadi pusat pembangunan ekonomi bagi anggota APEC karena letak geografisnya yang berada di Samudera Pasifik, samudera terluas di dunia.

“Laut kita harus menjadi pusat pembangunan ekonomi melalui investasi infrastruktur laut, kegiatan ekonomi berbasis kelautan, integrasi dan pengamanan jaringan transportasi laut, dan pemanfaatan sumber daya kelautan yang berkelanjutan,” kata Presiden Jokowi  saat berbicara dalam retreat sesi II Pertemuan ke-25 Pemimpin Ekonomi APEC .

Lebih lanjut, Presiden mengatakan Indonesia mendorong pengarusutamaan isu-isu kelautan di APEC, termasuk dalam memerangi IUU (Illegal, Unreported, and Unregulated) fishing, mengatasi sampah plastik di laut, dan membangun sektor kelautan dan perikanan. “Dalam tiga tahun terakhir, saya memberi perhatian khusus untuk percepat pembangunan infrastruktur laut guna menghubungkan kepulauan Indonesia termasuk 24 pelabuhan strategis,” ujar Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, konsep tol laut yang ada di Indonesia bertujuan untuk membentuk konektivitas pelabuhan besar dan kecil untuk mempersingkat waktu singgah dan pengiriman. “Juga akan meningkatkan kapasitas pelabuhan, menghubungkan daerah tertinggal terdepan dan terluar, serta menurunkan disparitas harga,” ungkap Presiden Jokowi.

Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong investasi APEC di bidang infrastruktur dan penguatan Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan produktivitas ekonomi kelautan.

Editor: HAR