Hingga Juni, Adhi Karya Cetak Laba Bersih Rp131 Miliar
Credit by: corsec adhi karya

Jakarta, PINews.com - Perusahaan konstruksi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) hingga Juni 2017 mengantungi laba bersih sebesar Rp131,3 miliar, meningkat 136,4% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp55,5 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut didukung dari perolehan pendapatan usaha di bulan ini 2017 sebesar Rp5,2 triliun, meningkat 65,6% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3,1 triliun.

Adapun peningkatan laba kotor tercatat sebesar Rp598 miliar, meningkat 123,4% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp267 miliar. Menurut Ki Syahgolang Permata, Corporate Secretary                             Adhi Karya, dari perolehan pendapatan usaha Adhi Karya sampai Juni 2017 yakni Rp5,2 triliun, masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 61,4%, diikuti oleh Light Rail Transit (LRT) 27,9% Energi (EPC) sebesar 4,7%, Properti 4,2%, dan Industri 1,8%.

 “Seiring dengan rencana peningkatan anggaran infrastruktur pemerintah di tahun 2017, ADHI menyambut peluang tersebut dengan mencanangkan target perolehan kontrak baru di tahun 2017 sebesar Rp21,4 triliun, dimana lini bisnis konstruksi ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 75,1%, Energi (EPC) 11,3%, Properti 11,5% dan Industri sebesar 2,1%,” tutur Syahgolang, dalam rilisnya hari ini.

Dilihat dari sumber dana, rencana perolehan kontrak baru Adhi Karya terdiri atas Pemerintah 38,7%, BUMN/D 34,4% dan proyek swasta/lainnya sebesar 26,9%. Sedangkan dari tipe pekerjaan, target perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pekerjaan gedung 39,3%, jalan dan jembatan 12,3%, dermaga 4,0%, dan infrastruktur lainnya 44,4%.

Sementara total pendapatan usaha di tahun 2017 direncanakan sebesar Rp14,4 triliun yang diperoleh dari lini bisnis konstruksi sebesar 81,4%, Properti 9,4%, EPC 7,0% serta dari kontribusi Industri sebesar 2,2%.

Laba bersih di tahun 2017 ditargetkan tercapai Rp505,6 miliar dengan kontribusi dari Induk Perusahaan sebesar 47,4% dan anak perusahaan sebesar 52,6%. “Optimisme Adhi Karya sejalan dengan rencana pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan meningkatnya anggaran infrastruktur di tahun mendatang,” tutup Syahgolang.

Editor: HAR