Jakarta-PINews.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menjalin kerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kerjasama tersebut menyangkut penyediaan , pemanfaatan, pengembangan data dan informasi MKG dalam pengelolaan hulu migas.
Penandatangan kesepakatan kerjasama dua lembaga tersebut dilakuakn oleh Kepala SKK Migas, Amin Sunaryadi dan Kepala BMKG, Andi Eka Sakaya di kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu,31/5.
Amien Sunaryadi mengatakan, industri hulu migas dibutuhkan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG) yang reliable dan efisien agar kegiatan dapat berjalan dengan aman dan tepat waktu. Sebagai lembaga pemerintah non departemen (LPND), BMKG memiliki kompetensi untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurutnya, banyak data layanan jasa BMKG yang dapat dimanfaatkan oleh SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) untuk mendukung kegiatan hulu migas, antara lain lifting, produksi, pengeboran, dan proyek-proyek khususnya di lepas pantai.
Layanan jasa BMKG tersebut antara lain observasi cuaca seperti intensitas curah hujan, kecepatan dan arah angin baik di darat maupun di laut, tinggi gelombang laut, pasang surut, kecepatan arus bawah air laut; data geofisika dan bencana alam seperti informasi kegempaan dan potensi tsunami; early hazard warning system terkait adanya tumpahan minyak (oil spill); serta bahaya asap kebakaran hutan.
Di sisi lain, BMKG dapat memanfaatkan fasilitas migas yang berada di lepas pantai (offshore) baik di anjungan, kapal Floating Production Storage Offloading (FPSO) maupun Floating Storage Offloading (FSO) untuk menempatkan peralatan/sensor sehingga tingkat keakuratan data, khususnya perkiraan cuaca bisa lebih akurat.
“Ke depannya, tidak ada lagi kerja sama atau kontrak kerja dengan pihak lain terkait pelayanan jasa MKG di kegiatan survei, pengeboran, proyek maupun operasional, kita akan fokus pada pemberdayaan kapasitas nasional dengan melibatkan BMKG,” jelas Amien.
Setelah penandatangan nota kesepahaman dengan SKK Migas, BMKG langsung menandatangani perjanjian kerja sama dengan Husky CNOOC Madura Limited (HCML), sebagai operator wilayah kerja Madura Strait, dan ENI, sebagai operator wilayah kerja Muara Bakau. terkait penyediaan layanan informasi di bidang meteorologi maritim.
Amien berharap, dengan adanya nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama tersebut dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi SKK Migas, Kontraktor KKS, dan BMKG sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Andi menyambut baik kerja sama ini. “Terima kasih atas dukungan SKK Migas dalam melibatkan BMKG dalam kegiatan hulu migas,” katanya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
JAKARTA,PINews.com - Cadangan batu bara nasional yang mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sebesar