
Palembang, PINews – Meskipun rencana keberangkatan 40 kepala sekolah ke Prancis dan Switzerland (eropa) diklaim menggunakan dana pribadi untuk mengikuti lokakarya, namun mereka tetap mendapat kritikan dari kalangan legistatif (DPRD Sumsel).
Pasalnya dinilai masih banyak dunia pendidikan di Sumsel harus dibenahi, Wakil Ketua DPRD Sumsel Nopran Marjani menyayangkan rencana para kepala sekolah terbang ke Eropa di tengah banyaknya persoalan dunia pendidikan yang belum tuntas.
Dia meminta Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel menuntaskan persoalan gaji guru baik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun guru honor.
"Sebelum berangkat Pak Widodo harus sudah menyelesaikan persoalan gaji guru. Pak Widodo tadi mengatakan siap dicopot, jika tidak mengaplikasikan ilmu yang didapat dari Eropa,” kata Nopran, Selasa (7/3).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Widodo mengatakan, 40 kepala sekolah akan ke Prancis dan Switzerland menggunakan dana pribadi. Tujuannya meningkatkan kapasitas guru; ilmu yang didapat dari Benua Eropa dapat diaplikasikan di Sumsel.
“Itu pakai dana pribadi, nanti ilmu yang didapat selama lokakarya di sana diterapkan di Sumsel,” kata Widodo.
Widodo menegaskan, keberangkatan para kepala sekolah tersebut bukan program Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. Itu merupakan usulan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK Se-Sumsel.
Widodo menambahkan, pihaknya tidak memaksa kepada kepala sekolah untuk ikut dalam lawatan ke Eropa tersebut. “Tidak ada paksaan, ini juga bukan program kami,” imbuhnya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

INDRAMAYU ,PINews.com - Penyandang disabilitas di Indramayu ternyata jumlahnya ribuan. Pada 2022, me