Keputusan Pemerintah Terkait Blok Masela Pengaruhi Iklim Investasi Sektor Hulu Migas
Credit by: Peta lokasi Blok Masela (Ist)

Jakarta,PINews.com - Arah pengembangan blok masela masih bergulir bak bola panas. Pemerintah sendiri telah menyatakan akan memutuskan pengelolaan Blok gas abadi itu melalui mekanisme darat (onshore) atau laut (offshore) pada tahun 2018 mendatang.

Berlarutnya keputusan pemerintah dalam mengambil keputusan dikhawatirkan berdampak pada kepercayaan investor, terlebih kondisi industri hulu migas saat ini sedang tidak kondusif.

Blok Masela sendiri sejak 1998 sudah memiliki investor  yakni Inpex dan Shelll. Menurut Kepala SKK MIGAS Amin tidak sedikit dana yang sudah dikeluarkan Investor dalam tanhka pengkajian serta pengambangan blok gas abadi tersebut.

"Tentu tidak sedikit yang dikeluarkan investor. Belum lagi dengan berbagai program csr yang telah dilakukan" kata Amin dalam diskusi publik bersama di Gedung Nusantara V Gedung MPR-DPR, Senayan  Jakarta (2/3).

SKK Migas dan Kementerian ESDM di bawah Sudirman Said sendiri adalah kubu yang pro pengembangan Masela dilakukan di Laut atau Offshore. Sementara Kementerian Koordinator Kemaritiman yang dinahkodai Rizal Ramli, kekeh agar pengembangan Masela dilakukan di darat  dengan alasan bisa ikut mengkatrol perekonomian masyarakat sekitar.

Sementara itu, pengamat pertahanan dan kemaritiman, DR. Connie R. Bakrie secara terang-terangan mendukung Kementerian ESDM dan SKK Migas, untuk mengembangkan blok Masela melalui offshore.

Connie menyatakan banyak aspek yang bisa dikaitkan dalam pengembangan Masela. "Kebudayaan masyarakat asli akan terjaga, mendukung pengembangan industri maritim, dan tentu saja mendukung peningkatan pertahanan dan kedaulatan Indonesia  karena wilayah Masela ini merupakan wilayah terluar negara Kita" jelas Connie.

Editor: RI