Gara-Gara Perang di Timur Tengah, Tingkat Polusi Udara Menurun Drastis
Credit by: Kondisi kota Damaskus setelah dilanda perang (Ist)

Jakarta, PINews.com - Dibalik bencana pasti ada hikmah yang bisa diambil. Itu kiranya yang bisa kita cermati ketika kita cermati kondisi timur tengah yang dalam 5 tahun terakhir terus bergejolak dengan perang.

Hikmah yang diambil dari bencana perang yang melanda sebagian negara timur tengah adalah tingkat polusi udara yang menurun secara drastis di berbagai daerah konflik.

Dilansir dari BBC, para peneliti dari Institut Max Planck mengatakan tingkat polusi udara di Suriah dan Irak, misalnya, berkurang drastis sejak 2011.

Di ibu kota Suriah, Damaskus misalnya, jumlah nitrogen dioksida yang terkandung dalam udara anjlok sebesar 50% setelah perang sipil dimulai empat tahun lalu. Kondisi serupa juga terjadi di Kota Aleppo.

Menurut peniliti, kondisi yang terjadi di kedua kota tersebut disebabkan oleh semkain sedikitnya mobil yang menghasilkan nitrogen dioksida melalui pembakaran energy fosil atau bbm.

Temuan tersebut didasari data polutan udara yang dihasilkan Instrumen Pemantauan Ozon pada satelit Aura milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Menurut Dr Jos Lelieveld dari Institut Max Planck, penelitian yang mencermati peta Timur Tengah dari aspek tingkat polusi udara itu berguna bagi penyusunan strategi proyek emisi global.

“Taktik mengurangi polusi tidak bisa disamaratakan di seluruh dunia. Di Timur Tengah sendiri, setiap negara memiliki permasalahan polusi yang harus ditangani secara berbeda” ungkapnya.

Editor: RI