
Jakarta,PINews.com - Ditengah ketidakstabilan harga emas, untuk semester pertama 2015, Tambang Emas Martabe menunjukkan kinerja positif. Perusahaan yang beroperasi dengan label PT Agrincourt Resources itu itu mencatatkan laba bersih di semester satu 2015 sebesar USD 39,1 juta, lebih tinggi dari semester satu 2014 sebesar USD 34,3 juta.
Kinerja positif itu salah satunya disebabkan keberhasilan efisiensi yang dilakukan perusahaan. Tambang Martabe selama ini dikenal sangat efisien. Berdasarkan standar yang digunakan Dewan Emas Dunia, biaya operasi secara keseluruhan sebesar USD 520 per ounce emas yang dijual. Lebih rendah dari semester satu 2014 sebesar USD 695 per ounce yang dijual.
Tim Duffy, Presiden Direktur PT Agincourt Resources mengatakan kinerja peforma operasional dan keuangan selama enam bulan ini berbanding terbalik dengan harga emas dan perak yang terus menurun. Harga rata-rata emas USD 1.207/ounce selama enam bulan terakhir turun jika dibandingkan harga rata-rata USD 1.284/ounce di paruh pertama tahun 2014. Hingga akhir Juli 2015, harga emas terus melesat turun hingga di bawah USD 1.100/ounce.
“Manajemen terus mengupayakan pengurangan biaya melalui Martabe Improvement Program – satu program besar yang merangkum beberapa proyek sekaligus dengan satu tujuan yaitu meningkatkan volume dan mengefisiensi biaya, guna memaksimalkan kinerja dan posisi kompetitif Tambang Emas Martabe”ujarnya.
Produksi Tambang Martabe selama semester satu 2015 mencapai 156.316 ounce dan 1.288.553 ounce perak (sementara selama enam bulan pertama 2014 mencapai 134,937 ounce emas dan 1,046,535 ounce perak). Selama periode ini, Target Produksi sepanjang tahun 2015 telah ditingkatkan menjadi 285.000 ounce emas dan 2.300.000 ounce perak. Adapun Pendapatan perusahaan sebelum pajak, bunga, depresiasi dan amortisasi di semester satu 2015, USD 130,3 juta lebih tinggi dari semester satu 2014, USD 112,5 juta
Tambang Martabe yang berlokasi di Batang Toru, Sumatera Utara itu mencatat performa safety yang baik. Angka kecelakaan pada semerster pertama sangat rendah , yakni 0,31. Lembaga Internasional Penjamin Efek di industri pertambangan telah mengkategorikan Tambang Emas Martabe sebagai tambang emas berisiko sangat rendah dalam Matriks Pertanggungan Asuransi.
Biaya modal yang telah digunakan selama semester satu 2015 sebesar USD 22,2 juta – dan terutama ini digunakan untuk melanjutkan pekerjaan peninggian bendungan penampungan tailing (TSF). Biaya modal sepanjang tahun 2015 diperkirakan USD 57 juta, diluar biaya eksplorasi sekitar USD 16 juta.
Biaya yang telah dikeluarkan untuk kegiatan eksplorasi di wilayah sekitar Pit Purnama dan wilayah-wilayah lain sebesar USD 3,1 juta. Ada enam buah rig yang ditempatkan di beberapa lokasi kontrak karya Tambang Emas Martabe. Posisi keuangan perusahaan hingga Juni 2015 sangat kuat dengan kepemilikan uang tunai sebesar USD 461 juta dan tidak adanya hutang.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

DUMAI,PINews.com - Program Posyandu Sehati, bagian dari Gerakan Komunitas Sehati yang digagas oleh P
- Pupuk Booster Katrili Inovasi Pertanian PGE yang Sukses Raih Penghargaan Internasional
- Jamur Bertenaga Matahari Inisiasi Pertamina NRE, Tumbuh Subur Menyambut Idul Fitri
- Kilang Pertamina Internasional Segera Uji Coba Produksi Bioavtur Berbahan Minyak Jelantah
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI untuk Genjot Daya Saing UMKM
- PT KAI Tidak Lagi Layani Penjualan Tiket di Stasiun Untuk Kereta Jarak Jauh
- Relokasi Kantor, Bank DKI Implementasikan Penataan Kantor Layanan
- Pipa Gas dan Mother Station CNG di Blora Diresmikan, Perkuat Suplai CNG dan Kondensat di Jawa
- Indonesia Gunakan Skema Hilir di Proyek Kilang Gas Alam Cair Donggi Senoro