Ini Alasan Pemprov DKI Jakarta Tidak Tandatangani Proyek Monorel
Credit by: Prototype monorel buatan BUMN (Istimewa)

Jakarta, PINews.com – Lama digembar-gemborkan Pemprov DkI Jakarta, ternyata kerjasama proyek Monorel belum ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan PT Jakarta Monorel (JM).

Menurut Pak Gubernur, ia belum menandatangani perjanjian karena masih terdapat detail syarat perjanjian yang belum sesuai.

"Sampai sekarang perjanjian kerja sama itu belum saya tandatangani karena masih ada syarat-syarat yang belum dipenuhi oleh PT JM. Persyaratan itu harus dipenuhi dulu," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin seperti yang dikutip dari kantor berita Antara.

Menurutnya, ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh PT JM, antara lain terkait kelengkapan dokumen financial crossing, kajian teknis serta aspek legal. 

"Syarat-syarat yang kita minta memang ketat. Selain itu, kita juga tunggu dokumen pembayaran tiang pancang. Makanya, harus dilengkapi dulu. Kalau sudah lengkap, baru bisa kita tandatangani. Tapi kalau belum, berarti belum bisa kita proses," ujar Jokowi. 

Namun Jokowi mengaku tetap optimistis pembangunan sarana transportasi masal tersebut akan berjalan dan selesai tepat waktu, asalkan seluruh proses, baik pelengkapan dokumen atau pengerjaannya dikerjakan dengan cepat. 

"Kita sudah berikan waktu hingga awal 2013 lalu untuk melengkapi dokumen-dokumen itu. Tapi, PT JM memastikan kalau proyek monorel tetap berjalan. Testing tanah dan desain stasiun juga dipersiapkan. Kita optimis saja lah," tutur Jokowi. 

Sementara itu, Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani mengungkapkan kerja sama Pemprov DKI dengan PT JM baru dapat dimulai jika seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. 

"Syarat-syarat yang harus dilengkapi itu termasuk mengenai desain penataan ruang, seperti stasiun-stasiun dan sebagainya. Kalau itu sudah ada, baru kita bisa bekerja sama," ungkap perempuan yang akrab disapa Yani itu. 

Oleh karena itu, rencananya, pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan PT JM untuk memastikan kelengkapan dokumen-dokumen tersebut. 

Pemprov sendiri segera menggelar pertemuan dengan PT JM untuk segera menuntaskan perjanjian kerjasama.

"Dalam minggu ini, kita punya rencana untuk bertemu dengan mereka (PT JM). Kita akan bahas semua dokumen dan permasalahan, termasuk juga soal utang tiang-tiang pancang," tambah Yani. 

Monorel targetnya sudah dapat beroperasi mulai 2016.Transportasi berbasis rel itu nantinya akan memiliki dua jalur, yakni Jalur Green Line (Semanggi-Casablanca-Kuningan-Sudirman-Karet-Semanggi) dan jalur Blue Line (Kampung Melayu-Casablanca-Karet-Tanah Abang-Roxy-Mall Taman Anggrek).

Editor: Rio Indrawan