Jakarta,PINews.com - PT Pertamina (Persero) mengumumkan bisa meraih laba bersih sebesar US$570 juta selama semester I 2015. Angkanya bisa lebih besar lagi jika perseroan tak harus menanggung kerugian dari penjualan BBM
Direkttur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto meyebutkan Maret hingga Juni sesuai dengan keputusan pemerintah, Pertamina tidak melakukan perubahan harga BBM baik untuk jenis tertentu, jenis penugasan, maupun jenis BBM umum sesuai dengan formula yang sudah ditetapkan.
“Akibatnya, terjadi opportunity loss yang tinggi dan dirasakan hingga saat ini akibat menjual produk di bawah harga keekonomian dengan besaran sekitar Rp12,6 triliun sampai dengan bulan Juli,” ungkap Dwi dalam siara pers yang diterima PortalIndonesianews.
Ia tak merinci kerugian dari penjualan BBM apa saja, tapi bisa dipastikan kerugian yang paling besar disebabkan penjualan premium yang oleh pemerintah sudah dinyatakan sebagai non subsidi. Tapi dalam periode Maret sampai Juni itu terpaksa dijual dibawah harga keekonomiaan karena pemerintah tak kunjung menaikkan harga. Sementara solar masih disubsidi pemerintah sebesar Rp 500 per liter.
Padahal, penjualan BBM paruh pertama tahun ini turun 7,16% menjadi 30,07 juta KL yang utamanya disebabkan oleh penurunan konsumsi Premium Umum dan Penugasan serta Solar bersubsidi.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU,PINews.com – Menanam pohon kelihatannya sepele. Tetapi, dampaknya sangat luar biasa,