
Batangtoru, PINews.com - Tambang Emas Martabe kembali menunjukkan komitmennya di bidang kesehatan masyarakat. Terakhir, perusahaan menyerahterimakan bangunan Puskesmas Rawat Inap kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. Acara serah terima yang berlangsung Kamis 11 Juni lalu itu berlangsung di lapangan parkir Puskesmas Rawat Inap dan dihadiri oleh manajemen Tambang Emas Martabe, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu, Muspida Kabupatan Tapanuli Selatan, Muspika Kecamatan Batatangoru dan Muspika Kecamatan Muara Batangtoru.
Puskesmas Rawat Inap dibangun sejak akhir November 2014. Dibangunnya Puskesmas Rawat Inap ini merupakan tindak lanjut dari perubahan Nota Kesepahaman Bersama antara Tambang Emas Martabe dan sembilan Kepala Desa/Lurah Kecamatan Muara Batangtoru yang ditandatangani pada 13 Agustus 2013.
Dibangun di atas lahan seluas 1.460 meter persegi dengan biaya 3,9 miliar rupiah, Puskemas Rawat Inap terdiri dari 33 ruangan yang diperuntukkan bagi keperluan Untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Puskesmas Rawat Inap juga dilengkapi dengan satu buah mobil ambulans merek New Ford Ranger 4x4. Mobil ambulan ini merupakan bantuan dari Tambang Emas Martabe dan telah diserahkan kepada Puskesmas Batangtoru pada 22 April 2014. Selain Puskemas Batangtoru, mobil ambulans ini digunakan juga untuk keperluan pelayanan kesehatan dari Puskesmas Muara Batangtoru, Puskesmas Marancar dan Puskesmas Angkoal Sangkunur.
Tim Duffy, Direktur Operasional Tambang Emas Martabe menyambut baik selesainya pembangunan Puskesmas Rawat Inap yang terletak di Kelurahan Aek Pining. “ Semua ini bisa tercapai berkat dukungan dari masyarakat dan pemerintah kabupaten Tapanuli Selatan, “ ujar Tim Duffy, Direktur Operasional Tambang Emas Martabe. Ia berharap, kerjasama yang sudah terjalin dapat terus ditingkatkan dari waktu ke waktu secara berkelanjutan.
Tim yang per Juli 2015 akan menjabat sebagai CEO Tambang Martabe berharap berbagai fasilitas pendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat yang telah disediakan Tambang Emas Martabe dapat dimanfaatkan, dikelola dan dirawat dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
Stevi Thomas, Deputi General Manager General Affairs Tambang Emas Martabe mengatakan masalah kesehatan masyarakat di sekitar kegiatan operasi penambangan menjadi perhatian utama Tambang Emas Martabe. “ Kesejahteraan dan tumbuhnya kegiatan perekonomian masyarakat tidak akan tercapai tanpa ditunjang oleh kesehatan masyarakat, “ ujarnya, Dengan dibangunnya puskesmas rawat inap ini, manajemen Tambang Martabe berharap pelayanan dan fasilitas kesehatan yang memadai untuk masyarakat dapat terpenuhi.
Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 7,4 juta ounce emas dan 70 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah.
Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar sembilanpuluh lima persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang tujuh puluh persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
Lebih dari dua ribu orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, tujuh puluh persen direkrut dari masyarakat di empat belas desa di sekitar tambang.
Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lainnya. Perusahan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan masyarakat.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

INDRAMAYU ,PINews.com - Penyandang disabilitas di Indramayu ternyata jumlahnya ribuan. Pada 2022, me