
Jakarta, PINews.com - Tidak hanya tanah yang dirampas oleh Israel dengan pendirian pemukiman Yahudi secara sepihak oleh Israel, tapi Pemerintah Netanyahu juga memonopoli sistem komunikasi rakyat Palestina.
Dilansir dari kantor berita Antara, Xinhua melaporkan bahwa Israel telah menghalangi masuknya teknologi generasi ketiga teknologi komunikasi telepon genggam. Kondisi tersebut mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan telepon seluler lokal Palestina.
“Kami tidak menggunakan frekuensi canggih dalam telekomunikasi, kerugian kami naik jadi 100 juta dolar AS setiap tahun, dan kerugian itu bertambah pada masa depan,” kata Ammar Al-Ikker, Direktur Pelaksana kelompok telekomunikasi Palestina.
Pernyataan dari Al-Ikker diamini oleh Allam Musa selaku Menteri urusan Telekomunikasi Palestina yang menyatakan perusahaan komunikasi dan telepon genggam Israel adalah pihak yang sangat diuntungkan dengan kondisi ini.
“Mereka merampas keuntungan dari teknologi canggih tanpa membayar pajak kepada Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA)” kata Musa.
Untuk diketahui jumlah pengguna telepon genggam di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza mencapai 3,1 juta.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

JAKARTA, PINews.com - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding Refining and Petrochemical
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI untuk Genjot Daya Saing UMKM
- Kabar Gembira, Produksi Minyak Pertamina Diawal Tahun Tembus 553,67 Ribu Barel Per Hari
- Kiprah 17 Tahun Pertamina Drilling Membantu Pencapaian Produksi Migas Nasional
- Ini Inisiatif Pertamina Drilling untuk mengurangi Emisi Karbon