Abu Vulkanik Letusan Gunung Kelud Lebih Parah Dibanding Gunung Merapi
Credit by: Kondisi Tugu Yogyakarta tertutup abu vulkanik Gunung Kelud pada Jumat (14/2). (Istimewa)

Kediri, PINews.com - Status Gunung Kelud yang dinaikan menjadi awas pada Kamis malam menandakan gunung di daerah perbatasan Kediri dan Blitar itu mulai meletus. Sejak semalem material berupa hujan abu dan kerikil sudah melanda Kediri dan beberapa  daerah di sekitarnya.

Selain menghujani beberapa daerah disekitarnya ternyata material Gunung Kelud berupa abu dna kerikil juga menghujani sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan saat meletus malam tadi dentuman gunung bahkan terdengar hingga ke Solo dan hujan abu melanda kota di Jawa Tengah itu. Selain Solo Yogyakarta, Magelang, Surakarta, Sukuharjo dan Mojo erto juga dilanda hujan abu.

Manurut laporan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta juga diselimuti abu vulkanik yang tebal dari Gunung Kelud, sehingga menganggu beberapa penerbangan.

"Sekarang bandara ditutup. Abu tebal di sini, pesawatnya juga tertutup abu," kata salah seorang calon penumpang penerbangan Yogyakarta-Jakarta, Diah Soelistyowati, Jumat (14/2).

Menurut dia, sebelumnya 3 penerbangan yakni Wings Air dari Yogyakarta-Surabaya, Citilink dari Yogyakarta-Jakarta, dan Garuda Indonesia dari Yogyakarta-Jakarta mengumumkan pembatalan sejak pukul 06.00 WIB tadi.

Banyak warga Yogya mengaku abu vulkanik letusan Gunung Kelud yang menghujani kota keraton itu melebihi letusan Merapi.

Kondisi Yogyakarta pagi hari masih gelap dan jarak pandang terganggu karena tertutup abu vulkanik dari Gunung Kelud. Menurut Diah, tidak tampak tanda-tanda matahari akan terlihat seperti hari sebelumnya.

"Abunya lebih parah dari letusan Merapi, ini tebal sekali. Hidung sudah mulai terasa sakit," lanjut Diah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan letusan Gunung Kelud membuat ribuan warga di radius 10 kilometer (km) dari lereng gunung mengungsi. Gunung Kelud menyemburkan asap dan material vulkanik setinggi 3.000 meter

 



Editor: Rio Indrawan