
Amerika, PINews.com - Ribuan jadwal penerbangan dibatalkan, Senin (26/1), di saat jutaan warga Amerika Serikat bersiap menghadapi badai musim dingin yang disebut Wali Kota New York akan menjadi badai salju terbesar dalam sejarah.
Salju, yang sudah mulai turun di seluruh kawasan, diperkirakan perlahan-lahan semakin kuat sepanjang hari dan berubah menjadi badai besar yang kemungkinan akan melumpuhkan sebagian wilayah New York dan New England.
Pemerintah negara-negara bagian di pesisir timur AS sudah memperingatkan warga untuk tetap tinggal di rumah dan bersiap menghadapi terjangan badai salju Juni, yang bakal menghasilkan tumpukan salju setebal satu meter di beberapa area.
Badan meteorologi nasional telah mengeluarkan peringatan bahaya badai salju dari New Jersey hingga ke perbatasan Kanada, termasuk New York dan Boston.
Warga juga diperingatkan kemungkinan terjadinya banjir air laut.
Sementara itu, lebih dari 5.100 penerbangan domestik atau internasional pada Senin dan Selasa terpaksa dibatalkan atau ditunda. Sejumlah maskapai bahkan sudah mengembalikan uang tiket, mengantisipasi penundaan jadwal penerbangan massal.
Diperkirakan di sejumlah kawasan pasokan listrik akan terputus diwarnai tumbangnya pepohonan. Serta diperkirakan sebanyak 28 juta orang akan terdampak hantaman badai salju ini.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

JAKARTA, PINews.com - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding Refining and Petrochemical
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI untuk Genjot Daya Saing UMKM
- Kabar Gembira, Produksi Minyak Pertamina Diawal Tahun Tembus 553,67 Ribu Barel Per Hari
- Kiprah 17 Tahun Pertamina Drilling Membantu Pencapaian Produksi Migas Nasional
- Ini Inisiatif Pertamina Drilling untuk mengurangi Emisi Karbon