
Paris, PINews.com - Lagi – lagi pembuatan karikatur Nabi Muhammad oleh majalah satir Charlie Hebdo di Prancis menuai respon. Kali ini bukan perang fisik, melainkan perang siber (Cyber War) yang menyerang lebih dari 19 ribu situs di Prancis dan merupakan serangan terbesar dalam sejarah.
Ini memang mengejutkan, karena serangan yang dibangun sangat taktis dan struktural. Menurut Kepala Pertahanan Siber untuk militer Perancis, Adm. Arnaud Coustilliere serangan siber ini tengah berlangsung dalam beberapa semenjak aksi anti terotisme yang ditandai dengan turunnya jutaan orang di jalanan Prancis termasuk beberapa pemimpin negara dunia.
“Lebih dari 19 ribu situs diserang peretas. Ini adalah pertama kalinya sebuah negara dihadapkan dengan serangan siber sebesar itu,” kata Coustillere, seperti dilansir dari CBC News.
Sebuah perusahaan di bidang keamanan jaringan internet, Arbor Networks mencatat dalam kurun waktu 24 jam ada 1.070 serangan dalam bentuk DDos yang mengarah ke pada situs di Prancis.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

JAKARTA,PINews.com - PT Pertamina Gas (Pertagas) terus memperkuat kolaborasi dalam rangka mend
- Kisah Perjalanan Wastoyo Dari Pemburu Jadi Pelestari Hutan Dapat Menjadi Inspirasi Untuk Terus Menjaga Bumi!
- Gara-gara PLTS PNRE, Budidaya Tanaman Hidroponik Makin Efisien
- Pupuk Booster Katrili Inovasi Pertanian PGE yang Sukses Raih Penghargaan Internasional
- Jamur Bertenaga Matahari Inisiasi Pertamina NRE, Tumbuh Subur Menyambut Idul Fitri