Jakarta, PINews.com - Brasil geram dengan keputusan Indonesia yang tetap mengeksekuis mati warga negaranya, meskipun Presiden Brasil, Dilma Rousseff talh meminta grasi langsung kepada Presiden Joko Widodo.
Marco Archer Cardoso Moreira, 53 tahun, ditangkap pada 2003 lalu setelah polisi di bandara Cengkareng menenemukan 13,4 kg kokain yang disembunyikan di dalam peralatan olahraga. Ia dieksekusi pada (18/1) dini hari di LP Nusa Kambangan.
Respon cepat Brasil ditunjukkan dengan langsung menarik Duta Besarnya untuk Indonesia untuk berkonsultasi. Dilma Rousseff menilai hukuman mati yang diberikan pemerintah Indonesia adalah suatu bentuk kekejaman.
“Hubungan antara kedua negara akan terpengaruh," kata presiden Rousseff, sepeti dilansir BBC.
Selain Brasil, Belanda juga ikut menarik duta besarnya karena warga nearaganya yang bernama Ang Kiem Soe yang berusia 52 tahun ikut dieksekusi.
Pemerintah Indonesia mengeksekusi empat warga Negara asing secara serentak yakni dari Brasil, Belanda Mawawi, Nigeria, dan seorang warga Negara Vietnam dieksekusi di Boyolali serta satu warga Negara Indonesia.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU - Indramayu memiliki peluang atau kesempatan kerja yang cukup besar, namun tidak diimbangi