
Jakarta, PINews.com - Sepekan lebih setelah kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 terkuak tidak adanya izin mengudara Air Asia rute Surabaya – Singapura di hari dimana QZ 8501 jatuh di perairan Karimata. Terkait permasalahan ini, CEO Air Asia, Tony Fernandes sudah mengakui kesalahan perusahaan yang dipimpinnya.
Pengakuan tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Ignacius Jonan, yang mengungkapkan bahwa Tony menyampaikan pengakuan salah perusahaan yang dipimpinnyanya melalui komunikasi pribadi.
“Dia (Tony) mengaku kalau dia salah kok, tidak ada izin rute," kata Jonan seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Dalam komunikasi tersebut, Jonan mengungkapkan Tony dan Air Asia yang dipiminnya siap menanggung resikonya. Pencabutan izin operasi pun membayangi maskapai penerbangan asal Malaysia itu.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan sendiri sudah mengambil tindakan tegas terkait masalah ini dengan pemberian sanksi kepada Empat pejabat Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia), dua petugas Angkasa Pura I dan dua pejabat internal Kemenhub, yakni Kepala Bidang Keamanan dan Kelayakan Angkatan Udara merangkap Unit Kerja pelaksana Slot time di Otoritas Bandara wilayah III Surabaya serta Principan Inspector (POI) Kemenhub di AirAsia telah dinonaktifkan dan dimutasi ke bagian lain.
Sanksi tersebut memang terkesan terlambat, dan layaknya kebakaran jenggot. Karena izin penerbangan sebuah maskapai tidak diketahui otoritas pemerintahan.
Indikasi adanya tindak kriminal yang melibatkan oknum Kemenhub pun mencuat. Untuk itu Jonan turut serta melibatkan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dalam menginvestigasi terkait kelalaian rute tersebut.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

JAKARTA, PINews.com - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding Refining and Petrochemical
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI untuk Genjot Daya Saing UMKM
- Kabar Gembira, Produksi Minyak Pertamina Diawal Tahun Tembus 553,67 Ribu Barel Per Hari
- Kiprah 17 Tahun Pertamina Drilling Membantu Pencapaian Produksi Migas Nasional
- Ini Inisiatif Pertamina Drilling untuk mengurangi Emisi Karbon