Antisipasi Dampak Lingkungan, PT Pertamina EP Percepat Perbaikan Dermaga di Siak
Credit by: Dermaga Pertamina EP yang rusak ditabrak kapal tanker (Istimewa)

Lirik, PINews.com – PT Pertamina EP Asset 1 Field Lirik terus melakukan upaya percepatan perbaikan Dermaga Pertamina Buatan, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak yang mengalami kerusakan akibat tertabrak kapal tanker Intan Daya 9 Batam pada Senin (3/2). Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir dampak kendala kegiatan pengiriman minyak mentah yang selama ini dilakukan melalui dermaga tersebut.

Selain tentu saja mengakibatkan kerugian materi, dikhawatirkan juga akan timbul kerugian di bidang lingkungan, karena dermaga tersebut juga digunakan sebagai tempat penyimpanan minyak mentah dari beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan PT Pertamina, yakni PT Pertamina EP Lirik, PT Medco dari Lirik, PT Tonga Medan dan PT SPE dari Rohul

Dalam siaran pers yang diterima portalindonesianews.com, Pertamina EP telah melakukan upaya pengamanan dengan memasang slickbar (pelampung) penghalang minyak, mengantisipasi jika terjadi kebocoran akibat peristiwa tersebut.

Dermaga Pertamina Buatan mengalami kerusakan setelah tertabrak oleh Kapal Intan Daya 9 Batam  yang bermuatan peti kemas pada Senin 3 Februari 2014 sekitar pukul 16.09 WIB. Akibat peristiwa tersebut, dermaga dan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan pada Dolphin dermaga, kedudukan crane hose patah, rumah jaga kerangan condong, oil boom putus, lampu rotary barat roboh dan kabel terputus,  serta line steam 3” dan line loading 18” bergeser.  Setelah kejadian Kapal Intan Daya 9 Batam tidak berhenti dan langsung melanjutkan perjalanan ke arah Pekanbaru.

Saat peristiwa terjadi, dermaga Pertamina Buatan sedang dalam keadaan kosong. Tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut. Namun demikian proses pengiriman minyak mentah dari lapangan Lirik ke  Kilang Sei Pakning menjadi terhambat.

Pertamina EP telah berkoordinasi dengan pihak Pelabuhan Syahbandar dan rencananya pada hari ini (5/2) akan dilakukan pertemuan dengan pemilik kapal.

Editor: Rio Indrawan