Babak Baru Hubungan Dua Musuh Lama Kuba dan AS Menuju Perdamaian
Credit by: Obama dan Raul Castro (Ist)

Jakarta, PINews.com - Beberapa tahun terkahir dunia dipenuhi dengan pertentangan, perselisihan dan pemberontokan baik didalam negeri meupun yang melibatkan antar negara. Namun kali ini angin segar perdamaian berhembus antara dua musuh lama yakni Amerika Serikat dan Kuba. Dua negara yang berselisih sejak perang dingin itu kini mnyatakan akan memulai babak baru dalam hubungan kedua negara.

Perdamaian yang terjadi antara Kuba dan AS dipicu oleh dibebaskannya 3 warga negara Kuba yakniGerardo Hernandez, Ramon Labanino dan Antonio Guerrero yang diduga mata-mata pada 2001 silam.

Seperti dilansir kantor berita Antara, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa "babak baru" hubungan Washington dengan Kuba sudah dibuka, dengan mengatakan sudah saatnya "pendekatan kuno", yang gagal membawa hubungan melangkah maju, diakhiri. 

"Melalui perubahan-perubahan ini, kita berniat untuk menciptakan lebih banyak kesempatan bagi rakyat Amerika dan Kuba serta memulai babak yang baru," kata Obama.

Presiden Kuba Raul Castro mengatakan, Rabu, Kuba telah setuju untuk menjalin kembali hubungan diplomatiknya dengan musuh Perang Dingin negara itu, Amerika Serikat, setelah pertukaran tahanan yang dilakukan kedua negara membuka jalan bagi terobosan bersejarah. 

"Kami telah sepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatik setelah lebih dari setengah abad," katanya saat menyampaikan pidato yang disiarkan secara nasional, demikian AFP melaporkan. 

Namun masih ada PR terkait perdamaian ini, yakni embargo perdagangan yang diterapkan AS dan disebut Castro sebagai "pemblokiran", itu masih belum dapat selesaikan.

Editor: RI