PT Pertamina EP Siapkan Perbaikan Dermaga di Siak Yang Rusak Tertabrak Kapal
Credit by: Dermaga PT Pertamina EP yang rusak ditabrak kapal tanker (Istimewa)

Lirik, PINews.com - PT Pertamina EP tengah berkoordinasi secara intensif dengan pihak terkait untuk menanggulangi rusaknya dermaga anak perusahaan Pertamina itu  di wilayah Field Lirik, Terminal Buatan, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak.

sebelumnya diketahui sebuah kapal tanker menabrak dermaga Pertamina di pelabuhan Syahbandar pada Senin (3/2) sekitar pukul 16.08 WIB.

Pjs PR Manager PT Pertamina EP Field Lirik, Arya Dwi Paramita mengungkapkan bahwa insiden tersebut selain merusak dermaga juga merusak fasilitas PT Pertamina EP.

“Akibat kejadian tertabraknya dermaga, fasilitas yang rusak antara lain dolphin barat, crane hose, rumah jaga, nozel pipa18” dan oil boom  terputus,” papar Arya.  “Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak pelabuhan Syahbandar dan besok (5/2) akan segera diadakan pertemuan dengan pemilik kapal” tambahnya.

Menurut keterangan para saksi mata, kapal tanker Intan Daya 9 Batam tengah melaju dari arah Siak menuju Pekanbaru. Ketika melintasi pelabuhan Pertamina, kapal tersebut menabrak dermaga milik Pertamina EP Lirik hingga roboh. Tak ayal, peristiwa itu langsung menyita perhatian masyarakat sekitar. Apalagi, benturan itu disertai dengan bunyi dentuman yang keras.

Dermaga yang roboh tersebut selama ini digunakan untuk ekspedisi minyak mentah ke Pertamina Sungai Pakning yang dilakukan sekali seminggu. Dermaga itu juga digunakan untuk pengumpulan minyak mentah dari beberapa perusahaan yang bekerja sama PT Pertamina, yakni PT Pertamina EP Lirik, PT Medco dari Lirik, PT Tonga Medan dan PT SPE dari Rohul. Sementara itu pipa-pipa minyak milik Pertamina EP Lirik, mengalami kerusakan. Beberapa slickbar (pelampung) penghalang minyak, terlihat telah dipasang di atas permukaan Sungai Siak untuk mengantisipasi jika terjadi kebocoran pada pipa tersebut. Diduga, terjadi kebocoran minyak pada pipa penyaluran minyak akibat benturan kapal tanker tersebut. 

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun akibatnya aktivitas ekspor minyak mentah yang dilakukan pihak Pertamina, terancam lumpuh. Pasalnya, tidak ada lagi dermaga yang bisa digunakan untuk kapal bersandar di pelabuhan.

Arya berharap dermaga dapat segera pulih, karena jika tidak akan sangat berpengaruh terhadap produksi minyak nasional.

“Kami berharap proses perbaikan dermaga dapat selesai dilakukan karena aktifitas pengiriman minyak mentah kami terkendala dengan rusaknya dermaga, sehingga dapat mempengaruhi lifting produksi minyak nasional” pungkas Arya.

Editor: Rio Indrawan