Jakarta, PINews.com - Baru berjalan beberpa minggu Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) mulai menemukan kejanggalan dalam pengimporan minyak Pertamina. ketua Tim Faisal Basri bahkan geram dan terkejut dengan sistem penentuan harga dan dan pengadaan premium.
Ada kerumitan dan kenahen yang ditemukan oleh Faisal Basri dan timnya terkait penetapan harga BBM dalam negeri dan sistem pengadaannya. “Itu ada MOPS (Mean of Platts Singapore), ada alfa, ada gamma, kemudian keluarlah rumus” kata Faisal Basri seperti dilansir Kompas.
Faisal terkejut ketika menemukan fakta bahwa pihak Pertamina justru menyerahkan nominal harga BBM yang diimpor kepada trading. “Ada di Petral sama ISC (Integrated Supply Chain)," kata Faisal saat menirukan jawaban Pertamina ketika ditanya tentang penentuan harga minyak yang diimpor.
Lebih lanjut Faisal juga tidak habis pikir dengan adanya dugaan pengoplosan Pertamax menjadi Premium yang dilakukan Pertamina. “Ada yang bilang Pertamina beli (bahan bakar minyak dengan) RON92 (standar kualitas setara pertamax). Di Indonesia (RON92) di-blending menjadi RON88, di-down grade," tutur Faisal.
Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina Sugiharto juga pernah mengakui, saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium RON 88. Jadi yang diimpr adalah RON 90 atau premix.
"Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan RON 88, namun saat ini yang menjual RON 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiharto.
Jika temuan dari Faisal Basri dan timnya ini benar, maka Pertamina selama bertahun-tahun telah melakukan tindakan penipuan terhadap rakyat Indonesia. Tim anti mafia migas sendiri diberikan waktu enam bulan untuk memberikan rekomendasi terkait urusan pengelolaan migas Indonesia berdasarkan temuan-temuan dari investigasi yang sedang dilakukan saat ini.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU ,PINews.com - Penyandang disabilitas di Indramayu ternyata jumlahnya ribuan. Pada 2022, me