
Credit by: Ilustrasi
Jakarta, PINews.com - Kasus Bioremediasi yang dituduhkan terhadap karyawan dan kontraktor Chevron membuat resah seluruh karyawan migas di lapangan. Keresahan karyawan di lapagan akan mengganggu jalannya aktivitas mereka. Padahal, produksi, sangat tergantung pada kenyamanan profesional migas dalam menjalankan pekerjaan mereka.
“Kalau kerja tidak tenang, resah, akan berpengaruh terhadap semua. Apalagi kalau sudah melaksanakan dengan benar sesuai prosedur, tetapi oleh penegak hukum dianggap berasalah. Keresahan akan menjalan ke mana-mana,” ujat Ketua IATMI, Bambang Ismanto. Ia mengakui keresahan dialami oleh 9.000 anggota IATMI yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia dan dunia.
Dampaknya, profesional migas enggan bekerja di industri migas dalam negeri dan lebih memilih untuk menjalankan profesionalisme mereka di perusahaan-perusahaan minyak di luar negeri. Saat ini, setidaknya terdapat 400 profesional migas yang memilih bekerja di luar negeri, seperti di Qatar, Rumania, Bahkan sampai Kepulaauan Sakarin yang diperebutkan Jepang dan Rusia. “Indonesia kehilangan tenaga terampil sehingga harus mendatang tenaga asing yang gajinya mahal,” ujar Bambang.
Ia menyebutkan kasus bioremediasi memperburuk kepastian hukum di Indonesia . Dengan tidak adanya kepastian hukum, menurut Bambang. investasi di sektor migas akan mengalami penurunan langsung ataupun tidak langsung. Padahal, bagi investor, kepastian hukum merupakan syarat mutlak karena pentingnya aspek ini. Kehadiran investor masih sangat dibutuhkan, apalagi dalam 10 tahun terakhir, belum ada lagi penemuan sumber minyak baru yang besar. “Kepasdtian hukum merupakan syarat nomor nol,“ ujar Bambang.
Bambang menyebutkan tantangan industri migas ke depan jauh lebih berat. Karena sumber-sumber minyak kini sudah mulai susah. Kalaupun ada, lokasinya berada di laut dalam dan di Indonesia bagian timur dengan kondisi infrastruktur yang sangat minim, membutuhkan investasi yang lebih besar dan teknologi yang lebih canggih.
Editor: RI
Berita Paling Populer
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI untuk Genjot Daya Saing UMKM
JAKARTA,PINews.com - PT Pertamina memfasilitasi sertifikasi Halal dan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI
- Belum Legal Tapi Masuk APBN-P 2016, Tax Amnesty "Berbau" Sogokan?
- Masa Tugas Berakhir, Muhaimin Iskandar Serahkan Tugas Menakertrans ke Kepala Bappenas
- Ini Kisah Penyelamatan 25 Nelayan Oleh Kapal Pengangkut Solar Pertamina
- Pembakaran Masjid di Tolikara, Raja Dangdut Rhoma Irama Bentuk Tim Investigasi