Walikota Solo Siap Pimpin Demo Tolak Kenaikan BBM
Credit by: F.X. Hadi Rudyatmo (Ist)

Solo, PINews.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hampir pasti akan terjadi dalam waktu dekat. Protes rencana kenaikan BBM terus mengalir, setelah sebelumnya kader PDIP Rieke Dyah Pitaloka menolak rencana kenaikan BBM, giliran Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo yang juga ketua DPC PDIP Solo menolak rencana kenaikan BBM.

Rudy bahkan siap menggelar aksi unjuk rasa jika Pemerintah tetap menaikkan harga BBM pada November ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Rudy sapaan akrabnya ketika menanggapi rencana kenaikan harga BBM kepada wartawan di Balai kota, Kamis (6/11).

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Solo ini meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda rencana kenaikan harga BBM.

“Komitmennya dulu memberantas mafia migas. Itu dulu yang dilakukan, baru bicara kenaikkan harga BBM,” ujar Rudy.

Rudy menilai pengurangan subsidi BBM bukan satu-satunya solusi untuk mengurangi beban anggaran negara di bidang energi.

Pemerintah, lanjutnya, harus menyelesaikan persoalan dari hulu hingga hilir dalam persoalan energi. Menurutnya, pengurangan subsidi tidak akan menyelesaikan persoalan jika mafia minyak dan gas tetap masih berkeliaran.

“Dulu kan janji memberantas mafia migas. Itu dulu yang dilakukan. Baru nanti hitung perlu tidaknya kenaikan. Jangan langsung ingin menaikkan,” katanya.

Rudy mengancam bakal menggelar aksi demo jika pemerintah tetap berkukuh menaikkan harga BBM dalam waktu dekat.

Dua tahun lalu, Rudy juga sempat memimpin demo menolak rencana pengurangan subsidi BBM. Saat itu dia masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo mendampingi Joko Widodo yang menjabat sebagai Wali Kota. “Saya siap untuk memimpin aksi,” katanya.

Dia yakin bahwa kebijakan tersebut bakal menyengsarakan masyarakat kecil. Bahkan, lanjutnya, kini isu rencana kenaikan harga BBM sudah berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan membuat resah masyarakat.

“Seharusnya jangan diopinikan dulu. Matangkan dulu rencananya dan komitmennya memberantas mafia migas itu dulu dijalankan.”

Editor: RI