Jadi Nahkoda Baru Pos Energi, Ini Jurus Sudirman Said Kembalikan Marwah ESDM

Penulis: Tantan - Waktu: Minggu, 26 Oktober 2014 - 22:42 PM
Credit by: Sudirman Said, Menteri ESDM Kabinet Kerja (Ist)

Jakarta, PINews.com - Sudirman Said muncul “last minute” sebagai Menteri ESDM. Sebelumnya namanya tak pernah sekalipun disebut media massa. PIN  mendapat kabar tentang ditunjuknya pria kelahiran Brebes 16 April 1963 dari   seorang pengusaha migas sekitar pukul 11.00 siang. “Positif menteri ESDM dijabat Sudirman Said,” ujarnya dari seberang telepon

Beberapa nama yang  santer disebut adalah Gubernur BI Agus Martowojoyo yang kabarnya ditawari langsung oleh Jokowi, Namanya disebut ketika tersiar berita Presiden Jokowi akan mengumuimkan kabinetnya di sekitar  Pelabuhan Tanjung Priuk , pada  Rabu 22 Oktober 2014. Orang kepercayaan mantan Direktur Keuangan sempat diminta memetakan persolaan di lingkungan ESDM   Tapi entah mengapa kemudian Agus Marto  tidak menerima tawaran tersebut.

Kemudian saat tersiar kabar pengumuman kabinet akan dilakukan pada, Jum’at 24 Oktober, nama yang disebut-sebut akan menduduki pos Menteri ESDM adalah Dirut PGN  Hendi Prio Santoso. “ Namanya bersaing dengan Kntoro,” ujar sebuah sumber.  Yang dimaksud adalah Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusoebroto, Toh kedua nama tersebut akhirnya terpental .

Sampai kemudian muncul nama Sudirman Said, sosok yang getol memperjuangankan  transparansi.  Pada dekade 1990-an, dia mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia. LSM inilah yang berani meneliti Keppres Penguasa Orde Baru yang berindikasi korupsi. Dengan kompetensinya di bidang transparansi, Sudirman sempat direkrut Pertamina saat dipimpin Arie Soemarno saat menggelindingkan transformasi. Meski hanya setahun di sana,  memberi  pemahaman kepada Sudirman industri migas. Di BUMN Energi itu, selain sebagai staf ahli Direktur Utama , dia juga  menjadi   Deputi Direktur Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina

Selain memahami sektor migas,  peraih  gelar MBA bidang HR Management and Organizational Behavior and Development, George Washington University itu  mempunyai pengetahuan yang cukup terhadap sektor pertambangan. Setelah dari Pertamina, dia menjadi Wakil Direktur Utama Petrosea, perusahaan jasa pertambangan yang merupakan bagian dari grup Indika. Pengalaman manajemennya semakin terasah karena setahun belakangan ini dipercaya menjadi Direktur Utama  Pindad.

Selain kemampuan professional, Sudirman juga sempat bersinggungan dengan politik. Dia menjadi Ketua Tim Sukses Nurcholis Madjid.  Sudirman mermang aktif di HMI semasa menjadi mahasiswa STAN.  Sayang,  pencalonan almarhum Cak Nur  tak mendapat dukungan partai politik untuk dicalonkan menjadi kandidat Presiden. Banyak yang menyebut kegagalan alrmahum Nurcholis bukan karena visi tapi karena “miskin gizi” alias tak didukung dana memadai di era perpolitikan transaksional

Semua jejak langkah itu sepertinya menjadi bekal yang cukup bagi Sudirman Said untuk mengembalikan “marwah SDM “ yang belakangan disorot publik menyusul ditetapkannya mantan Menteri ESDM  Jero Wacik oleh KPK. Presiden Jokowi sendiri menyebutkan pemilihan Sudirman Said untuk meningkatkan pengawasan di sektor ESDM. “Kita sering kedodoran di bidang pengawasan,” ujar Jokowi

Sudirman mengaku sudah menyiapkan jurus untuk mengembalikan kehormatan ESDM. “ESDM harus dikelola dengan  transparan dan akuntabel. Ini kunci pembangunan kementrian di era modern. “ ujar Sudirman dalam keterangan tertulis yang diterima PIN seusai pelantikan. Dengan dua hal tersebut, kementrian akan hadir secara langsung di masyarakat. “Di situ kementrian akan menemukan relevansinya untuk kepentingan orang banyak,” Sudirman menegaskan.

Editor: RI