Produk Srikandi Khayangan Pangkalan Susu Siap Bersaing di Pasaran

Penulis: Rio Indrawan - Waktu: Minggu, 1 Juni 2014 - 09:09 AM
Credit by: Srikandi Khayangan (Ist)

Pangkalan Susu - PINews.com, Jika saat ini bertebaran produk-produk fashion yang dijajakan para anak muda, maka tidak lama lagi produk binaan Srikandi Khayangan akan segera ikut bersaing dengan produk lainnya di media sosial.

"Tunggu produk kami hadir di media sosial, ya," kata Maulida, salah satu anggota srikandi Khayangan. Srikandi Khayangan adalah sebuah kelompok binaan PT Pertamina EP Pangkalan Susu.

Sulam pita dan payet memang belum terdengar popular di kalangan masyarakat, namun para Srikandi menegaskan upaya mereka tidak berhenti sampai di sini saja.

"Kami ingin Ibu Negara bisa pakai produk sulam pita Melayu buatan kami, bukan hanya batik saja tapi Sulam Melayu. Kami juga berencana mendaftarkan diri ke Dinas Koperasi sebagai UKM di Pangkalan Susu," ujar Maulida.

Produk yang ditawarkan para Srikandi ini adalah produk sulam pita Melayu. Beberapa hasil produk yang dihasilkan dari Limbah konveksi yang berasal dari para penjahit di Pangkalan Susu antara lain tas, bros, kalung, dan lain sebagainya.

Upaya promosi dari media sosial adalah saah satu cara untuk menghadapi tantangan dan untuk memperkenalkan produsk mereka agar nantinya bisa bersaing dengan produk lainnya. Selain promosi lwat media sosial, beberapa pameran juga diikuti para Srikandi, hasilnya tanggapan positifpun mereka dapatkan dari masyarakat. Dengan mengikuti kegiatan Pekan Raya Lingkungan Hidup tahun 2012 di Universitas Sumatera Utara dan Pameran Internal Perusahaan 2013.

"Walau motif sulam pita dan payet di Indonesia beragam, tapi motif Melayu cukup digemari di pameran ini, ada beberapa permintaan selama pameran berlangsung," kata Ratna, Ketua Kelompok Srikandi Khayangan.

Kelompok ini diawali dari kerjasama perusahaan Yayasan Srikandi Medan mengadakan pelatihan pemanfaatan limbah konveksi, sulam pita, dan payet pada 20 Juni 2012, kegiatan ini menjaring 16 peserta yang memiliki latar belakang sebagai penjahit di Kelurahan Bukit Jengkol, Kecamatan Pangkalan Susu.

"Kami memilih peserta yang berprofesi sebagai penjahit agar mereka lebih mudah menangkap materi yang diberikan selama seminggu penuh, serta mampu merekrut tenaga lainnya menjadi bagian dari pengembangan program," ujar Staff CSR Pertamina EP, Victorio, Jumat (30/5/2014).

hambatan tentu dialami selama dua tahun perjalanan namun semangat para Srikandi untuk terus berinovasi menciptakan kreasi baru terus bertumbuh.

Editor: Rio Indrawan