Ungkapan kota cinta untuk melukiskan suasana romantis bukan hanya monopoli Paris. Mampirlah ke Praha. Ibu Kota Republik Ceko di jantung Eropa, yang mendapat julukan "The Fairytale City" ini mampu menawarkan suasana magis nan romantis menandingi daya tarik Paris.
Awalnya trip dadakan ke Praha ini membuat saya ragu. Tanpa persiapan matang dan terkesan asal berangkat. Ini semua bermula saat tengah malam sebelumnya, teman saya dari program beasiswa yang sama mengirimi pesan “Saya tahu ini sudah terlalu larut, tapi apakah kamu mau menemani saya ke Praha besok?”. Setelah menimbang lama saya menyanggupi ajakannya dan berjanji bertemu di stasiun kereta pukul 7.15 keesokan paginya.
Teman saya ini hanya akan tinggal di Ceko dua bulan untuk program magang dan harus kembali lagi ke negaranya. Berbeda dengan saya yang akan menghabiskan satu semester perkuliahan di sini.
Dalam program beasiswa Erasmus, mahasiswa berkesempatan belajar di universitas-universitas Eropa atau melakukan internship selama minimal dua bulan dan maksimal dua belas bulan, yang tentunya dibiayai penuh Uni Eropa. Karena itu, teman saya hanya punya waktu sebentar untuk menikmati indahnya Repubilk Ceko sebelum harus kembali ke Latvia, negaranya.
Dibutuhkan sekitar satu setengah jam dari kota saya tinggal, Ceske Budejovice untuk sampai ke Praha. Selama perjalanan kami terus dilanda gusar karena hujan masih nampak deras di luar. Sebenarnya wajar karena kunjungan kami waktu itu masih di pertengahan Februari, musim dingin belum sepenuhnya selesai.
Ketika saya tiba di stasiun Praha, langit cerah yang perlahan muncul mengubah kegusaran itu menjadi kebahagiaan yang tak terduga. Saya memulai perjalanan menyusuri setapak menuju Old Town Square. Selama dua puluh menit, semilir angin sejuk meningkahi langkah-langkah kami berdua di atas batu jalan kuno.
Begitu saya memasuki kota ini, arsitektur cantik Praha segera membetot perhatian, membawa saya ke era Gothic, Renaissance, dan Baroque. Bangunan-bangunan bersejarah ini berdiri megah, menyuarakan keagungan masa lalu, terasa hidup.
Pada saat itu, saya menyadari bahwa keindahan Praha tidak hanya tercermin dalam arsitektur dan kekayaan sejarahnya, tetapi juga dalam momen-momen kecil seperti langit yang berangsur cerah dan langkah-langkah saya menyusuri setiap sudut kota. Meskipun cuaca masih dingin, kemeriahan Old Town Square dan keunikan setiap sudut kota membuat perjalanan ini menjadi tak terlupakan.
Seolah menjadi penjelajah waktu, saya melangkah di setiap jalan beraspal kuno dan menyusuri lorong berbatu di Praha, "Museum of architecture under the open sky" atau "Museum arsitektur di bawah langit terbuka." begitulah orang-orang menjuluki kota cantik ini. Sudah lama sekali, Praha masuk dalam destinasi impian saya. Ingin betul menyaksikan dan merasakan sendiri suasana magis yang dimiliki Ibu Kota Republik Ceko ini. Dan benar saja, Praha muncul seperti lukisan dongeng, Prague Castle yang menjulang gagah di langit dan jembatan batu yang menyeberangi Sungai Vltava, tampak seakan menjadi buku cerita hidup. Tidak heran kalau Praha terdaftar sebagai pusat sejarah perkotaan terbesar dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Jam Astronomi Tertua di Dunia
Jantung sejarah Praha ada di Old Town Square, Di sini ada Orloj, jam astronomi tertua di dunia, Menginjakkan kaki di tempat ini, seakan saya berjalan melintasi lorong waktu yang membawa saya ke dalam kehidupan dan kisah masa lampau kota ini.
Jam Astronomi yang telah jadi penyaksi lebih dari enam abad ini bukan sekadar alat penunjuk waktu; ia adalah portal ke alam semesta yang megah. Dengan posisi matahari, bulan, dan tata langit yang dipampang indah, setiap gerakan jarum jam adalah panggung pertunjukan kehidupan di Praha. Patung Kematian yang mengepalkan sabit dan Apostle yang berputar menjadi aktor dalam pertunjukan kecil yang ditampilkan setiap jamnya.
Setelah puas merenung di bawah bayang-bayang Orloj, kami beranjak ke petualangan tak terlupakan: memanjat menara jam astronomi.
Saat kami tiba di kaki menara, kami dihadapkan dengan pilihan: merogoh kocek sekitar 300 koruna atau setara dengan 12 euro, atau meninggalkan pengalaman yang mungkin hanya sekali seumur hidup. Keputusan pun diambil dengan cepat, dan kami membayar tiket masuk. Namun, ada trik tambahan yang kami temukan: datang sebelum pukul 11 pagi memberikan kami diskon early bird 50% dari harga normal. Sebagai pemegang kartu mahasiswa internasional ternyata kami diberikan potongan tambahan, Kami hanya perlu membayar 100 koruna per orangnya, Sebuah keberuntungan tak terduga yang membuat petualangan kami semakin berwarna.
Ternyata, kebahagiaan kami tidak berlangsung lama. Sebelum memulai perjalanan menanjak, kami memutuskannmenyimpan barang bawaan di loker penyimpanan. Namun saat kami akan mengunci loker. Tanpa sadar, kami mengotak-atik mekanisme loker sehingga terkunci tanpa password yang kami ingat. Sejenak terdiam. Tapi kami memutuskan untuk tidak membiarkan kejadian tersebut merusak semangat kami meneruskan perjalanan.
Saat kami mencapai puncak menara jam astronomi, kekhawatiran tentang loker terlupakan. Pemandangan indah 360 derajat kota Praha membayar setiap langkah yang kami ambil. Sambil menikmati panorama megah, kami tak bisa menahan kagum dan keberuntungan kami yang tak terduga. Di ketinggian ini saya merasa seperti menggenggam eratnya kota Praha dengan tangan saya sendiri.
Pilihan lain untuk menikmati kota tua Praha adalah dengan duduk di kafe-kafe cantik di sekitar Old Town Square, sambil merasakan kopi yang hangat menyatu dengan sejarah yang terhampar di sekeliling. Musisi jalanan menjadi teman setia, menciptakan dialog yang tak terucapkan namun sangat terasa di antara kita dan atmosfer Old Town Square. Di sini, waktu bukan hanya angka di jam yang melingkar di pergelangan, tetapi juga getaran yang bisa kita rasakan.
Ingin merasakan sesuatu yang berbeda? Datanglah saat musim dingin menghampiri Praha. Old Town Square berubah menjadi dunia ajaib dengan pasar Natalnya yang cemerlang. Cahaya lampu yang berkilau dan aroma rempah Bohemia menciptakan suasana yang ajaib dan penuh kehangatan.
Mahkota Sejarah Istana Praha
Sebagai pengunjung yang mencari keindahan dan misteri, saya tak bisa melewatkan daya tarik utama Praha, yaitu Hradcany Castle atau Istana Praha. Dengan kemegahannya yang mendominasi langit kota, Prague Castle menjadi destinasi yang seakan memanggil untuk dijelajahi.
Sebagai salah satu kastil terbesar di dunia dengan luas lebih dari 70 ribu meter persegi, Prague Castle bukan sekadar bangunan megah; ia adalah kumpulan sejarah hidup yang melibatkan struktur-struktur megah seperti istana, gereja, dan taman-taman yang memukau. Saya pun memulai perjalanan menuju puncak bukit, tempat di mana kisah-kisah zaman dahulu bergaung.
Terletak di puncak bukit, kehadiran kastil yang bergaya Gothic dan Renaissance membentuk panorama memikat hati. Saya merasa seperti memasuki dunia dongeng dengan setiap sudut kastil yang memancarkan aura bersejarah. Dibangun pada abad ke-9, Istana Praha telah menjadi saksi bisu perubahan kekuasaan politik, agama, dan budaya di Republik Ceko selama berabad-abad.
Sebagai pusat Kekaisaran Romawi Suci dan tempat kediaman para raja Bohemia terdahulu, kastil ini menyajikan keindahan yang abadi. Pengunjung diberikan kesempatan langka untuk menyaksikan kekayaan warisan kerajaan, seperti Mahkota Kerajaan Bohemia yang menjadi bagian dari koleksi harta karun nasional.
Perjalanan menuju Istana Praha memang memerlukan waktu, khususnya bagi saya yang memutuskan untuk menapaki ribuan anak tangga dari Old Town. Kurang lebih 20 menit perjalanan kaki yang terasa seperti petualangan. Ketinggian bukit dan bentangan anak tangga membuat kami melambat, namun itu justru memberikan kami kesempatan untuk menikmati pemandangan sekitar dan beristirahat sejenak. Saya menghargai setiap langkah yang membawa saya ke mahkota sejarah ini, menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Katedral Santo Vitus
Menginjakkan kaki di dalam komplek Prague Castle, saya disambut oleh Katedral Santo Vitus yang menjulang gagah, menantang awan, seolah menjadi penjaga keimanan bangsa Ceko. Katedral ini, dengan indahnya, mempersembahkan perpaduan megah dari berbagai gaya arsitektur sepanjang berabad-abad pembangunannya.
Katedral ini mencuri perhatian dengan lengkungan lekukan, pilar-pilar tinggi, dan jendela-jendela berwarna yang megah. Langit-langit dan kubah-kubah hijaunya yang menakjubkan, menangkap sinar matahari seperti lukisan klasik yang hidup. Cahaya yang memasuki ruangan melalui jendela-jendela berwarna memberikan nuansa keajaiban dan spiritualitas yang membuat saya terpesona. Saya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengabadikan setiap momen megah disini.
Katedral Santo Vitus juga menjadi tempat peristirahatan abadi bagi banyak raja dan ratu Ceko. Seiring berjalannya waktu, Katedral Santo Vitus tetap menjadi pusat keimanan dan tradisi keagamaan. Katedral ini menjadi tempat pelaksanaan upacara-upacara keagamaan dan peristiwa bersejarah, termasuk penobatan raja dan ratu Ceko.
Pintu Gerbang Keabadian dan Keindahan
Ketika matahari terbenam di langit Praha, kota ini berubah menjadi kanvas ajaib yang memikat jiwa. Berdiri megah di atas Sungai Vltava, Jembatan Charles bukan hanya sekedar penghubung Kota tua Praha dan distrik istana tapi juga sebuah simbol penyimpan kisah-kisah menarik di belakangnya.
Setelah puas menikmati kemegahan Prague Castle, saya melangkah, menapaki Charles Bridge untuk kembali ke Old Town Square. Sambil menikmati pemandangan kota dari atas jembatan, mata saya juga memerhatikan dengan seksama ukiran-ukiran yang menghiasi patung-patung di sepanjang jalan.
Menurut legenda, Kaisar Charles IV sangat meyakini pada astrologi dan menjadikan perhitungan bintang sebagai panduan dalam memilih tanggal pembangunan jembatan. Dalam sebuah pertemuan dengan para ahli astrologi, mereka menyarankan untuk memulai pembangunan pada tanggal yang memiliki angka 9. Kaisar pun memilih tanggal 9 Juli 1357, tepat pada pukul 5:31 pagi. Tanggal tersebut memiliki susunan angka unik dan dianggap membawa keberuntungan: 1-3-5-7-9-7-5-3-1.
Ada juga kisah menarik tentang patung St. John of Nepomuk yang terletak di tengah jembatan. Berdasarkan legenda, John of Nepomuk adalah imam yang menolak mengungkapkan rahasia pengakuan seorang ratu kepada suaminya, raja. Karena itu, dia dilemparkan ke Sungai Vltava dari Jembatan Charles. Konon, menyentuh patung St. John of Nepomuk membawa keberuntungan dan memastikan Anda akan kembali lagi ke Praha.
Kisah-kisah ini menambah daya tarik Jembatan Charles, menjadikannya lebih dari sekadar struktur arsitektur yang indah. Jembatan ini menjadi saksi bisu perjalanan waktu, merangkai cerita sejarah dan mitos yang melekat pada setiap batu dan patung diatasnya. Menyusuri jembatan charles adalah sebuah perjalanan melintasi waktu melewati pintu gerbang ke keindahan dan keabaadian Praha.
Surga Pencinta Ilmu
Di balik tembok-tembok abad pertengahan di Kota Praha, Republik Ceko, bersembunyi keajaiban budaya dan intelektual yang tak ternilai harganya: Perpustakaan Strahov. Sebagai penjaga sejarah dan pusat keilmuan yang berkilau, perpustakaan ini tidak hanya menyimpan koleksi buku kuno, tetapi juga membawa kita melintasi lorong waktu sepanjang berabad-abad. Didirikan pada abad ke-12 oleh Uskup JindÅ™ich Zdík dan Prémontré, perpustakaan ini menyaksikan transformasi kota, bangsa, dan dunia sepanjang waktu.
Melangkah masuk ke dalam Perpustakaan Strahov, kita disambut arsitektur Barok yang memukau. Theological Hall dan Philosophical Hall, dua ruang utama perpustakaan, membawa pengunjung ke dunia langit-langit tinggi, rak buku kayu yang indah, dan lukisan dinding yang menginspirasi.
Salah satu permata terbesar di koleksi perpustakaan ini adalah Kayu Besar, sebuah karya cetakan kayu abad ke-9 yang mempesona. Ukiran kayu yang halus dan ilustrasi yang menakjubkan membuatnya menjadi salah satu karya seni kayu terpenting di dunia.
Perpustakaan Strahov menjadi rumah bagi ribuan manuskrip kuno, buku cetakan langka, dan koleksi teologis serta filsafat. Dari karya-karya Aristoteles hingga naskah-naskah abad pertengahan yang indah, perpustakaan ini adalah surga bagi para peneliti dan pecinta ilmu pengetahuan.
Dengan langit-langit indah dan seni arsitektur yang memukau, saya merasa seakan memasuki dunia ajaib ketika menjelajahi lorong-lorong berbatu dan menapaki jembatan-jembatan megah di Praha. Kota ini membuka pintu ke dunia penuh pesona dan keajaiban, merangkum kekayaan budaya yang melekat pada setiap batu jalan dan dinding kuno.
Dari Prague Castle, yang menjulang megah, Old Town Square, dengan Town Hall dan Astronomical Clock yang spektakuler, Charles Bridge yang memukau dengan pemandangannya yang tak terlupakan, St. Vithus cathedral yang menjulang gagah sebagai simbol spritualitas dan Perpustakaan Starhov yang bersaksi bisu akan sejarah.
Praha, sebuah kota dongeng yang menjelma menjadi kenyataan, membuktikan bahwa keindahan tak terhingga bisa melebihi bayangan yang selama ini hanya melayang dalam benak. Setiap sudut di Praha adalah lembaran hidup, dan setiap jalan setapak adalah bab dari kisahnya. Saya merasakan keindahan dan keajaiban yang tak tergambarkan saat berada di pelukan kota ini. Praha bukan sekadar destinasi wisata, melainkan perjalanan emosional melalui waktu, tempat di mana setiap jalan setapak memiliki cerita dan setiap sudut kota menyimpan keajaiban.
Editor: Alam